Halaman

Selasa, 22 Desember 2020

Another eXtra-miles Challenge

Pekan kedua Zona X, founding mother makin menebarkan api semangat pada Hexagonia, Menantang para warga untuk melakukan sesuatu yang lebih keras dari yang biasa dilakukan agar tercipta hasil yang luar biasa. 
Pekan ini, founding mother juga mengingatkan agar tidak terjebak pada Rat race. Rat race adalah melakukan hal yang sia-sia, sesuatu yang jalan di tempat dan sesuatu yang membuat diri merasa istimewa, Naudzubillah. 
Disini Bu septi menjelaskan 3 tahap yang salah di zona Xtra Miles. Ada 3 hal yang harus menjadi intropeksi diri kita masing-masing yaitu :
Saya sebenarnya merasa tertohok menonton pemaparan Bu Septi malam itu, yah betapa saya kadang masih terjebak dalam kondisi tersebut🤧. 
Sekarang saatnya bangkit kembali, melawan problem diatas. Mari menyambut tantangan extra-miles kedua. Bu Septi memberikan challenges deep-dive baginpara hexagonia, yang oenjelasannya seperti dibawah ini
Sejujurnya lagi, hambatan saya pekan ini adalah mood saya yang langsung berantakan ketika terkena musibah penipuan tiket, impian untuk lebih cepat berada di kampung halaman harus ditunda. Tapi sebagai warga hexagon city harus melawan semua problem dengan bahagia bukan? jadi cukup sehari down, mari bangkit kembali. Dan inilah Challenges deep-dive personal saya. kuncinya tentu konsisten dan komitmen. Bismillah...

#HexagonCity

#Hexagonia

#ZonaXtraMile

#ChallengeDeepDive

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesional

Jumat, 18 Desember 2020

Mini Project; Rumbel Coba(Cooking&Baking) NNP

Tugas terakhir kali ini adalah membuat satu mini project. Project yang bisa berdampak, baik untuk komunitas ataupun masyarakat.
Akhirnya saya dan salah satu calon Warga, mb Desy memilih mengaktifkan kembali rumbel masak yang pernah ada di NNP. Rumbel ini dulu lumayan berjaya sebelum IP new chapter, sayangnya satu demi satu membernya menghilang saat new chapter diberlakukan.
 
Kenapa rumbel cooking&Baking?
Tentu dapur adalah salah satu tempat penting bagi para Ibu dan calon Ibu. Menyajikan masakan yang lezat dan sehat menjadi impian para ratu dapur di rumah masing-masing. Rumbel Coba hadir untuk mendampingi para membernya menjadikan dapur menjadi tempat yang asyik dan penuh inspirasi. 

Rencana program:
1. Online Cooking&Baking Class
Program ini diadakan sebulan sekali, dengan narasumber dari internal maupun eksternal Rumbel Coba. Resep dibuat step by step dengan gambar, video, atau langsung melalui zoom meeting. 

2. Pengenalan alat, bahan, dan teknik memasak
Bagi bakers pemula, mungkin masih tidak tau bedanya antara baking powder dan baking soda, apa bedanya kegunaan 2 macam pengocok pada hand-mixer, lalu seerti apa itu teknik aduk balik, dan lain sebagainya. Disinilah akan dijelaskan dengan kalimat yang jelas dan mudah dipahami.

3. tips&trik
Setelah tahu step by step resepnya, lalu alat, bahan an teknik yang digunakan, saatnya memberikan tips dan trik seputar resep tersebut. Food preparation, perencanaan budget, dan manajemen dapur juga termasuk di kategori ini.

4. Trial resep bareng
Nah terakhir, para member akan mencoba resep bersama. Akan ada sharing di wag rumbel, bagaimana hasil trial resep tersebut. 

5. Cooking/Baking Challenge
Rumbel coba akan mengadakan challenge dari resep-resep yang telah diujicobakan, dan akan ada hadiah bagi pemenang challenge. 

Kapan mulai berjalan?
Setelah pengumuman orientasi komunitas, dan kami dinyatakan lulus, kami akan segera membuat rumbel ini dan mulai merekrut anggota. 

Sasaran Anggota:
Member berasal dari member IP NNP yang berada dalam komponen komunitas yang tertarik mengikuti rumbel ini.

Team/Panitia:
Karena kurangnya SDM di regional NNP, saya dan mb Desy akan mengelola rumbel ini berdua, sambil berjalannya waktu juga akan merekrut pengurus rumbel. 

Rumbel cooking&Baking ini diharapkan juga menjadi salah satu daya pikat komunitas IP NNP buat para calon member yang masih belum bergabung dengan Ibu Profesional NNP. Semoga kelak mini project ini bisa berjalan dengan baik, jangka panjang dan memberi mandaat buat para membernya, Aamiin YRA

#miniproject
#sambutsemaikomunitas #komunitasibuprofesional #orientasikampungmain
#IPNNP
#rumbelCobaNNP

Senin, 14 Desember 2020

Zona eXtra Miles, Challenge yourself to do more!

Welcome to Zona X, Hexagonia.
Founding Mother mengawali pekan ini dengan menyampaikan review knowledge management 4E aktivitas dan pentingnya Check in dan ice breaking dalam diskusi-diskusi. Setelah review tersebut, Founding Mother kemudian menyampaikan tentang Zona eXtra miles ini, eXtra miles merujuk ke kurikulum Bunda Produktif Ibu Profesional adalah melakukan sesuatu yang lebih untuk mencapai hasil yang lebih baik. Ibaratnya, jika sesuatu dikerjakan dengan usaha yang biasa, maka hasil yamg didapatkan pun akan biasa, begitu pula jika kita mengerjakan sesuatu dengan usaha yang luar biasa maka hasilnya pun akan luar biasa. Para hexagonia pun diarahkan untuk menemukan extra miles masing-masing.

Untuk melaksanakannya para Hexagonia akan menggunakan tabel empat kuadran yang disebut Impact Effort Matrix, dengan penjelasan sebagai berikut:

Project List
Susun semua kegiatan yang sudah terlaksana. Tulis ide-ide apa saja yang akan dikerjakan. 

Thankless Task > High effort, low impact
Kita sudah mengerjakan mati-matian, tetapi dampaknya kecil. 
Kegiatan atau aktivitas pada area Thankless Task ini disamakan dengan istilah rat race. Yaitu kesibukan yang tiada henti-hentinya namun hasilnya tidak seberapa. Hexagonia harus mengosongkan area Thankless Task tersebut. Tidak ada lagi kegiatan yang membutuhkan usaha keras tapi dampaknya rendah. 

Fill in > Low effort, low impact
Beberapa pekerjaan yang tidak bisa kita hindari. Ketika kita kerjakan dalam kondisi lelah pun bisa. Biasanya hanya untuk menggugurkan kewajiban. 

Quick Wins > Low effort, high impact
Bagaimana caranya? Perlu latihan dengan memunculkan ide-ide baru. 
Misalnya jika selama ini kita mengerjakan sesuatu mepet deadline, maka atur kembali manajemen waktunya agar tidak mepet deadline. 

Major project > High effort, high impact
kegiatan yang membutuhkan usaha keras dan hasilnyapun maksimal.

Setelah mendengarkan pemaparan dari Founding Mother, seperti biasa selalu ada jleb moment, ah betapa saya masing kurang produktif dan kurang bisa menyusun skala prioritas selama ini. Masih banyak extramiles yang bisa dicapai seharusnya. Sekarang pun mulai muncul titik jenuh dan ingin jeda sejenak rasanya🙈. Baru sembuh dan digempur aktivitas PAS dan Raportan, membuat saya akhirnya memilih mudik untuk menepi sejenak mengistirahatkan fisik dan jiwa🙈. 
Kembali lagi ke zona X, esoknya, Co-housing kami akhirnya berdiskusi tentang Impact Effort Matrix diatas, dan seperti inilah Matriks Co-housing kami di Blok Pensil HexaEduxate Residence.

Dan ini impact effort pribadi saya
Makin kesini makin tersadarkan betapa perjalanan Bunda Produktif ini memang "memaksa" para warganya untuk menjadi produktif, tidak pasif dan harus mengambil peran, dan pilihan ada pada Hexagonia, mau menyerah atau lanjut Berjuang dan kelak menjadi pemenang😊.

#zonaXtraMiles

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesional

#Hexagonia

#HexagonCity


Aliran rasa Ketiga; Berkarya Bersama

Bismillahirrahmanirrahim...
Akhirnya sampai di aliran rasa pamungkas di Saung Sambut Semai Komunitas ini. 
Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari #BabakMain3 ini. Dimulai dengan nonton bareng layar tancap yang diberi nama "arena gobak sodor". Disinilah Yinda Eci membahas tentang Berkarya bersama dalam komunitas. Saya langsung teringat pada salah satu mantra di IP. Belajar, Berkembang, Berkarya, Berbagi, dan Berdampak . Suatu project biasa bisa menjadi luar biasa jika dikerjakan bersama-sama dalam komunitas. Setiap individu memiliki kekuatan masing-masing sehingga jika bergerak bersama akan membentuk kolaborasi yang luar biasa. 
Lalu ada beberapa tips membangun tim yang solid, yang kemudian menjadi mantra di IP yaitu "main bareng, ngobrol bareng, aktivitas bareng". Lalu ada pelajaran juga bagaimana menghadapi tantangan dalam berkarya bersama, dari kedua yunda yang bisa saya simpulkan adalah terima dan nikmati keberagaman, lalu samakan langkah dengan menyamakan ritme setiap member terlebih dahulu. Ketika menemui konflik, kembalikan pada visi, fokus dan ingat kembali tujuan berkomunitas, dan bayangkan dampaknya 5 atau 10 tahun kedepan jika ingin mengambil keputusan. 

Kemudian, sebagai sambungan dari layar tancap pertama, ada layar tancap kedua yang membahas tentang Code of Conduct (CoC). CoC ini jika di Bahasa Indonesiakan berarti pedoman berperilaku bermartabat. Aturan yang dibuat, dipahami, dan disepakati dan menjadi komitmen bersama. Tentang bagaimana kita berperilaku dalam suatu komunitas dan merupakan acuan jika terjadi pelanggaran dalam berkomunitas. Konsekuensi terberat dari perilaku tidak bermartabat ini adalah dikeluarkan dari keanggotaan IP yang bersifat permanen.
Kedua layar tancap ini menjadi alarm lagi sebenarnya untuk saya pribadi. Banyak sekali mimpi yang bisa dirangkai dalam komunitas ini tapi kadang saya masih menyerah pada hambatan yang ada. Bismillah, let's try again,  mari kembali ingat tujuan, berkarya bersama dalam naungan COC Ibu Profesional.
#aliranrasa3
#Babakmain3orientasi
#KampungMainKomunitas
#KomunitasIbuProfesional

Minggu, 29 November 2020

Jurnal Zona E Pekan Ke-2, Tunjukkan Kontribusimu pada Kota

Saya melihat jurnal pekan ini sebagai reminder, pengingat kembali ke jurnal-jurnal sebelumnya. Banyak sekali kejutan manis di Hexagon City ini, kejutan yang kadang bikin para hexagonia agak oleng, sampai mardika memberikan tagar khusus #ogaholeng pada setiap warga😂. Sekarang mari mengingat satundeminsatu perjalanan di Hexagon City ini.

Passionate People
Kembali tentang Passion, sesuatu yang membuat kita berbinar saat melakukannya dan masih banyak penjabaran lainnya tentang passion. In the end, yes I'm a passionate people. Walaupun diawal sudah oleng ingin menekuni passion yang mana di kota hexagon ini karena ada 3 passion yang benar-benar membuat saya oleng karena susah menentukan pilihan, pada akhirnya saya memilih passion di bidang Pendidikan. Pilihan yang membuat saya sangat bersyukur karena akhirnya dikumpulkan bersama orang2 passionate di dunia ini.  Kata bu Septi di salah satu live "it is good to do what you love but the secret of life is love what you do". Jadi karena bidang ini adalah passion saya maka saya selalu mensugesti diri untuk selalu bahagia menjalani pilihan passion ini.

Character Cultivator
Setelah Passion, para Hexagonia diminta untuk mengaktifkan satu karakter selama menyusun Proyek Hexagon City ini. Saya memilih mengaktivasi karakter Persisten. Persisten bermakna gigih, teguh, tekun, atau keras hati. Saya memilih karakter ini karena saya sadar saya sering oleng di tengah jalan, gampang terdistract, dan moody. Jadi harapan saya diantara banyaknya karakter penghambat seperti itu saya bukan saja tetap persistent menggapai mimpi bersama menyusun project passion di blok kami tapi juga menjadi reminder saya di kehidupan sehari-hari untuk selalu membangun karakter ini. 

Habit Powered
Habit yang baik itu dibangun dengan istiqomah, bukan ada dengan sendirinya. Kekuatan Habit ini akan sangat mempengaruhi keberhasilan project passion Hexagonia. Saya kemudian memutuskan membangun habit 30 menit di Pagi hari dan 30 menit sebelum tidur untuk membangun habit baru yang berkaitan dengan project passion co-housing kami di Blok Pensil. Kami kemudian saling mengingatkan proses membangun habit ini agar cita-cita kami bersama bisa sukses tercapai.

Shining 4E
Setelah habit, para hexagonia diajak untuk memetakan aktivitas kedalam 4E (Easy, Enjoy, Excellent, & Earn). Karena aktivitas di dunia pendidikan ini selain merupakan passion saya, juga memang termasuk pekerjaan saya di dunia publik, jadi bisa dikatakan saya sudah dalam tahap Earn. Tapi karena sasaran segmen co-housing kami sangat berbeda, dimana dunia nyata saya menghadapi anak Remaja sementara di Hexagon City sasarannya adalah usia pra sekolah dan usia SD, maka masih ada juga aktivitas yang berada di fase easy dan enjoy. 

Dan inilah bukti kontribusi saya terhadap hexagon city telah terangkum dalam template dibawah ini
#HexagonCity
#Hexagonia
#ContributiontoNation
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional

Sabtu, 28 November 2020

Tujuan Komunitas; Sebuah aliran rasa

Memasuki aliran rasa tahap 2 ini, kalau mau jujur perasaan juga makin jleb. Menonton siaran ulang layar tancap gelanggang inspiratif, obrolan tentang passion antara Yunda Septi dan Yunda Dian sungguhlah seperti mereka ulang lagi apa tujuan saya memasuki komunitas ini, apakah saya akan bahagia kelak dalam komunitas ini, dan apakah saya kelak bisa ikut berkontribusi penuh conta didalamnya. Setelah itu saya ikut heboh membaca warta warga, masya Allah banyak sekali orang hebat di komunitas ini. Orang-orang hebat penuh dedikasi. Sungguhlah terbit rasa kagum sekaligus iri melihat orang-orang yang menghabiskan waktunya dengan penuh manfaat untuk dirinya dan orang banyak. Saya sendiri merasa masih banyak sekali membuang-buang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Semoga kelak Komunitas IP ini menjadi salah satu cara saya menghabiskan waktu berharga yang diberikan olehNya dengan lebih bermanfaat. Sungguh hati saya tersentil ketika diingatkan di suatu bacaan masalah hisab, bukan cuma harta benda yang kita punya yang akan dihisab kelak, tapi juga pertanggungjawaban tentang waktu ynag kita habiskan di dunia ini.

Kembali ke Komunitas IP di regional saya, setelah IP bertransformasi di new chapter, jumlah member di Komunitas hanya ada 6 orang.  Dengan Jumlah anggota sesedikit itu, yang saya tahu mereka tetap berusaha untuk tetap berbuat dan terlihat melalui kelas Sinarnya. Besar sekali harapan saya kelak komunitas  ini akan semakin besar dan menjadi salah satu komunitas hebat yang menebar cahaya kebaikan di timur Indonesia ini. Semoga kelak saya bisa ikut bergabung dan berkontribusi di komunitas ini, aamiin. 

Kata hati lainnya sudah tertuang dalam lembar demi lembar main dibawah ini.


#AliranRasa2
#BabakMain2Orientasi
#KampungMainKomunitas
#KomunitasIbuProfesional

Senin, 23 November 2020

Welcome to zona E, Hexagonia

Bismillah, pekan ini keluarga kami sedang menjalani ujian penyakit dari Allah SWT. Kami bertiga bergantian harus bedrest,  tetap tidak boleh down, dan berusaha saling mensupport satu sama lain. Alhamdulillah teman di rantau sudah seperti saudara selalu ada dan sigap membantu apa saja yang kami butuhkan, juga dukungan sahabat-sahabat di pulau sebrang yang masya Allah sungguh membuat terharu. Padahal jujur keinginan untuk absen dulu di jurnal kali ini sempat terbersit saking saya merasa desperate. Alhamdulillah teman-teman seregional dan se co-housing pun juga memberikan full support agar saya tetap tegar dan bahagia melewati ujian ini.

Kembali ke Hexagon City, di Live Founding Mother Rabu lalu, Beliau menjelaskan tentang 4E, apakah itu 4E?

1. Enjoy
Ketika kita melakukan suatu aktivitas dengan mata yang berbinar, energi yang tidak pernah habis dalam mengerjakan aktivitas tersebut, maka kita sudah memasuki tahap E pertama ini, Enjoy. Menikmati aktivitas yang kuta lakukan
2. Easy
Ketika kita menemui suatu tantangan di aktivitas tersebut lalu dapat mengatasi tantangan tersebut dan tidak mudah menyerah maka kita sudah berada di tahap E yang kedua yaitu Easy.
3. Excellent
Ketika mengerjakan aktivitas tersebut terlihat motivasi internal dalam diri kita, kemudian kita konsisten menambah jam terbang sehingga hasilnya lebih bagus maka sudah di tahap E yang ke 3 yaitu Excellent.
4. Earn
ketika kita sudah berkarya produktif dalam bidang yang ditekuni tersebut, maka Inilah yang disebut dengan tahap E yg ke 4 yakni Earn.

Dari penjelasan tersebut, kami para hexagonia kemudian diajak meramu cnavas masing-masing sesuai aktivitas 4E kami, dan mendiskusikannya di co-housing masing-masing.

dan inilah canvas passion pribadi saya

Aktivitas 4E personal terkait project passion 

Peran sebagai Hexagonia yang dijalani

- Leader Tugas Zona 0
- Tim iklan e-book
- Kontributor tema Asyiknya Belajar Bahasa Inggris sejak dini

1⃣ Membaca dan mencari referensi aneka games untuk pembelajaran Bahasa Inggris usia dini - *Easy, Enjoy, Excellent*

2⃣ Menonton berbagai video pembelajaran&games Bahasa Inggris - *Easy, Enjoy, Excellent*

3⃣ Mencatat contoh games yang menarik dan bisa dijadikan referensi - *Easy, Enjoy Excellent*

4⃣ Mendata dan membuat draft kasar judul materi dan worksheet *Easy, Enjoy*

5⃣ belajar desain 15 menit sehari (yg berhubungan dengan konten e-book) *Easy, Enjoy*

6⃣ membaca referensi tentang digital marketing 15 menit sehari. *Easy*

setelah menyetorkan aktivitas 4E masing-masing, kami lalu berdiskusi tiap hari di WAG untuk memantapkan langkah demi langkah untuk mewujudkan project goasl kami dan menentukan satu deadline tanggal untuk menyetorkan draft kami di tanggal tersebut.
dan inilah canvas passion kami di Blok Pensil, dari Co-Housing HexaEducate.
Saya semkain menyadari pola di bunda produktif ini adalah talk less do more, tak perlu menjabarkan panjang apa yang akan dilkaukan tapi Lakukan! 😎

#HexagonCity

#ZonaE

#ProjectPassion

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesional

Selasa, 10 November 2020

Kampung Sambut Semai, Gerbang Menuju Komunitas Impian; Sebuah Aliran Rasa

Setelah IP mengumumkan wajah barunya, dengan Tagline IP new chapter, Ibu profesional ini kemudian membagi dirinya menjadi beberapa komponen, salah satunya adalah komponen Komunitas. Pada saat penjurusan tahap pertama, saya missinformation mengira jika setiap member hanya boleh memilih satu komponen saja, jadilah saya dengan berat hati menjadikan komponen komunitas sebagai prioritas kedua, dan saya ketinggalan kabar jika pada akhirnya setiap member boleh memilih lebih dari satu. Maka ketika pembukaan penjurusan tahap 2 dibuka, di detik-detik awal saya langsung mendaftar dan memilih komponen ini. Setelah kurang lebih 2 bulan dari masa pendaftaran dimasukkanlah saya kedalam FBG sambut semai dan WAG Bakal Warga, wah selangkah lagi bisa bergabung dengan Komunitas IP yang masya Allah berisi orang-orang hebat ini. 
Setelah perkenalan di WAG dan pemberian timeline kampung sambut semai di FBG, opening manis dimulai dengan games sambung kata di wag, barulah setelah itu bakal warga memasuki babak main pertama dengan tema Menggali potensi diri.
Disinilah saya menemukan kembali AHA moment itu, meski sudah 2 kali mengisi template mengenali potensi diri (dalam perkuliahan matrikulasi dan buncek) tetap saja lembar main ini membuat saya berbinar mengisinya. Lembar main ini terdiri atas 6 template menarik; siapa diri kita, meraba kembali kekuatan kelemahan diri, melist aktivitas sehari-hari, mengenali kita dari kacamata orang lain, tantangan yang dihadapi saat ini, membuat apresiasi untuk diri sendiri, dan terakhir lembar tentang sosok teladan dan kenapa kita memilih sosok tersebut. Mengisi lembaran-lembaran diatas sungguh sebuha stress relief ditengah berwarnanya (baca:super sibuknya) hidup saya kurang lebih 2 bulan ini. Membuat kemudian membaca tulisan sendiri terkait hal diatas seperti berhenti di titik tertentu dalam permainan. Tempat merenung, menyepi, dan menyusun dan merefleksi kembali strategi hidup dengan visi keluarga kami "Bahagia bersama sampai kelak menuju syurgaNya".
Setelah lembar main, adapula warta warga dan gelanggang inspirasi berisi kudapan bergizi yang salah satunya langsung disajikan Bunda Septi, Founder IP. 
Terimakasih Kampung sambut semai, terimakasih para Ayunda, Bismillah... semoga perjalanan selanjutnya dimudahkan, semoga lembar main diatas tidak sekedar menjadi lembaran tak berarti, tetapi menjadi kompas untuk menemani diri ini meraih goals hidup dunia dan akhirat...aamiin YRA.

Membangun Habit Hexagonia

Bismillah...
Hello world... Sungguh tantangan hidup oktober-november ini sangat berwarna, setelah akreditasi disusul AKG, lalu proses audit yang panjang dan jujur melelahkan, membuat saya sempat drop. Tapi berasa diejek oleh karakter persisten yang saya pilih jika saya menyerah bukan :).
setelah fokus dengan passion dan karakter, maka dua pekan ini warga Hexagon City diberri waktu untuk membangun habit. Habit yang menunjang pencapaian goals akhir sebagai Hexagonia.
Menyusun Millestone Schedule sesuai habit
Setelah diskuai di WAG, kami kemudian menyusun schedule serta harapan  millestone yang diraih, kemudian masing-masing kami menentukan habit yang dibangun untuk mencapai millestone tersebut. 
Hasil diskusi Habit Co-Housing 5 Blok Pensil.
Selain membangun habit personal, kami juga membangun habit untuk melancarkan proyek akhir kami, yaitu sebuah e-book
berjudul Pensil sesuai nama blok kami, akonim dari  100+ PErmainaN Seru, Inspiratif, dan Literatif.Ada yang bertindak sebagai Pimpro, sekretaris, team layout&design, content writer, editor, dan tim Iklan. 
Habit personal
Pembiasaan membangun habit personal
#HexagonCity
#Hexagonia
#HabittoNation
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional

Selasa, 27 Oktober 2020

Membangun Pondasi Karakter Hexagonia

Setelah pekan lalu, kita membicarakan tentang passion, maka pekan ini di Kota Hexagonia membicarakan hal yang tak kalah pentingnya, yaitu membangun karakter. Selain passion, karakter juga merupakan salah satu pondasi utama dalam membuat sebuak proyek. Karakter ini dibagi dalam 3 kategori, yaitu Boost,Delay, dan juga Risk.
Boost merupakan Karakter pendukung atau letak kekuatan kita dalam membangun sebuah proyek. Delay adalah karakter yang bisa menghambat keberhasilan proyek kita yang kemungkinan ada dalan diri kita, dan terakhir adalah Risk, Karakter yang beresiko menggagalkan proyek yang akan kita buat. 
Menurut Bu Septi, ada 3 cara untuk bisa menemukan karakter diri kita, yang pertama adalah knowing, mencari tahu bisa dengan membaca atau berdiskusi tentang jenis-jenis karakter, lalu yang kedua adalah feeling, mereka, merasakan karakter yang sesuai dengan diri kita, terakhir adalah action, yaitu mengambil q saja karakter yang akan kita tekuni dan kita asah untuk melancarkan proyek yang akan kita buat.

Jadilah kami di Cluster Hexaeducate Jl. Ki Hajar Dewantara, Blok Pensil, Co-Housing 5 Hexagon City berdiskusi melalui WAG grup. Saling berbagi pengetahuan tentanmng jenis-jenis karakter. Ini jadi ajang ta'aruf lagi bagi kami tentang karakter masing-masing. Setelah diskusi selama 2 hari, jadilah kami menyepakati hal ini:
*Boost Karakter Project Passion*
☁️Displin
☁️Tepat waktu
☁️Percaya diri
☁️Kreatif
☁️Konsisten 
☁️Persisten
☁️Bertanggung Jawab
☁️Jujur
☁️Komitmen
☁️ Bersemangat
☁️ Memimpin

*Delay Karakter Project Passion*
☁️ Malas
☁️ Tidak Tepat waktu 
☁️ Rendah diri 
☁️ Menunda-nunda

*Risk Karakter Project Passion*
☁️ Silent Reader 
☁️ Tidak punya persisten
☁️ Tidak bertanggung jawab


Saya Pribadi memilih Karakter Persisten sebagai boost karakter saya. “Persisten” merupakan istilah yang diserap dari bahasa Inggris, yaitu “persistent” di mana secara singkat artinya gigih. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persisten artinya gigih, kukuh, bersinambung, dan terus-menerus. Sejujurnya, Pekan ini adalah pekan yang sangat berat bagi saya, karena kami pindah rumah, packing dan unpacking tanpa bantuan, plus di sekolah saya akan ada audit dari Kantor Pusat, jadilah konsentrasi terpecah belah, tapi saya yakin dengan kegigihan saya, insya Allah semua bisa terselesaikan dengan baik, ya walaupun tetap ada adegan nangis-nangis ke Suami😂. 

Sampai hari terakhir pengumpulan jurnal, alhamdulillah teman-teman seregional dan se co-housing saling menyemangati, semoga dengan adanya materi membanggun karakter ini, kami makin saling mengenal satunsama lain dan akan menjadi teamwork yang kuat sampai akhirnya proyek impian kami bisa terlaksana, aamiin.

#HexagonCity
#Hexagonia
#Character to Nation
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional

Selasa, 06 Oktober 2020

Pemilu Raya Hexagon City

Masya Allah sejak menjadi warga Hexagon city, banyak sekali kejutan-kejutan yang disiapkan tim formula yang membuat kami Hexagonia ini takjub.
Hexagon City benar-benar seperti miniatur sebuah kota sendiri. Dimulai dari membuat denah rumah impian, membangun cluster menurut passion, membuat site plan cluster, dan pada pekan ini adalah pemilihan Walikota Hexagon City.
Ada 6 Calon walikota yang mendaftar. Kota hexagonia adalah kota peradaban sendiri yang bebas merdeka, setiap warganya berhak mencalonkan diri menjadi walikota tanpa terkecuali. Dan dimulailah pekan pemilihan walikota, mulai dari ke 6 calon walikota diberikan waktu masing-masing sejam untuk memaparkan Visi, misi, tagline, dan pemaparannya, yah semacam kampanye begitu. Ini seru banget karena disajikan live dan dibuka tanya jawab dengan audiens. Wah benar-benar serasa mengikuti pemilu atau pilkada di dunia nyata. Setiap Calon walikota ini juga mempunya timses loh di belakang layar. selain pemaparan visi misi ada juga debat kandidat, keren sekali memang tim formula meramu pemilu walikota Hexagon city ini. Masih ada juga kampanye ke tiap regional, jadi walikota dan timses serasa jalan-jalan berkampanye dari Aceh hingga Papua bahkan ke luar negeri. Kota Hexagon di masa kampanye pun penuh dengan flyer, spanduk, jargon, dan pantun dari pendukung masing-masing walikota.
Setelah itu ada juga loh hari tenang jelang pemilu dimulai, dimana tidak boleh lagi ada aktivitas kampanye dan semacamnya di hari tenang ini. Dan tibalah saatnya masa pencoblosan, setiap hexagonia yang mencoblos harus menyiapkan id card dengan foto diri, jika tidak maka hexagonia tidak bisa berpartisipasi dalam pemilu raya ini.

  Another "wow moment" adalah pemilu raya ini juga ada quick countnya yang live. Sampai akhirnya pemilu raya ketok palu ditutup, terhitung 870 dari 945 warga yang telah menggunakan hak pilihnya, tingkat partisipasi warga Hexagon City merupakan tingkat partisipasi  PEMILU 
tertinggi di belahan negara manapun, yaitu sebesar 91,97%.
Satu lagi yang membuat saya kagum, saya tak menemukan adanya black campaign atau adanya sikap saling menjatuhkan dari masing-masing kandidat dan timsesnya, malah yang ada adalah sikap saling menghargai dan saling mendukung.
 I'm a proud Hexagonia💕.

Pekan 2
#HexagonCity
#Hexagonia
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional

Selasa, 07 Juli 2020

Love Letter from the Heart; Jurnal Kupu-Kupu ke-7

Bismillah...
Honestly, Pekan ini pekan terberat saya di kelas Bunda Cekatan ini. Sedikit cerita gambaran beberapa hari bekakangan ini, Saya harus berangkat ke Sekolah paling lambat setengah 6 pagi dengan jarak tempuh 60 KM, menghandle MOS sebagai ketua panitia, di Sekolah tentu tetap melakukan multiple tasking macam-macam. Setelah itu kembali ke rumah dengan jarak tempuh yang sama tentunya, disambi 2 Pelatihan Daring dalam jangka waktu yang bersamaan dimana semuanya mempunyai tugas yang harus diselesaikan. Ditambah dengan tugas domestik yang walau suami sudah sangat memahami bahkan melarang saya untuk terlalu letih, tetapi karena itu juga merupakan sumber energi bahagia saya, jadi semacam beban moril untuk saya selesaikan agar setelahnya saya bisa mempunyai energi lagi. 
Kembali ke Jurnal kali ini, menulis surat cinta untuk mentee dan mentor, ah tidak terasa sudah 7 pekan menjalani program mentorship ini. Layaknya hubungan, tak selalu mulus, ada up and down. Jadi surat cinta ini walau ditulis disela-sela mengikuti pelatihan daring, saya tetap menulisnya dari hati💕.

Surat cinta dari Mentor terkece
dan surat cinta ini untuk mentor saya, a certified financial planner yang selalu sabaar meladeni saya berkonsultasi 🤧
Surat Cinta untuk mentee, juga teman peer-mentoring saya

Surat cinta dari mentee

dan inilah kupu-kupu versi saya
 Ya, jadilah jenis kupu-kupu yang selalu bisa memberi sinar keindahan bagi siapapun yang melihatnya, jadilah seperti kupu-kupu yang membantu dalam proses penyerbukan antar bunga dan menghasilkan buah🙂
Masya Allah, Tabarakallah. Sekali lagi, semoga setelah program mentorship ini selesai, silaturrahmi ini masih tetap terjalin, aamiin

Selasa, 30 Juni 2020

A Key to Success: Build Your Habits (Jurnal Kupu-Kupu ke-6)

Alhamdulillah kembali lagi menulis jurnal untuk tahap kupu-kupu ini. Kali ini tidak ada setoran lebih awal, memang semua kupu-kupu muda harus menyetor di hari ini karena ada habits yang harus dibangun setiap harinya.

Jumat, 26 Juni 2020
Sukses Apa hari ini?
1.Hari ini kembali melihat template excel Financial check up. Merevisi dan memantapkan tujuan keuangan jangka pendek, menengah,dan Panjang
2. Merapikan folder laptop yang ternyata menghabiskan beberapa jam🙈
3. Diskusi dengan suami tentang beberapa target keluarga
4. Muraja'ah setengah juz 30

Besok ingin sukses Apa?
Belajar reksadana dan saham

kunci sukses hari ini?
- Saling pengertian dengan pasangan
- bermimpilah,tapi tetap yang bisa diukur.
-support pasangan

Sabtu, 27 Juni 2020
Sukses Apa hari ini?
1. Konsul dan sharing dengan mentor dan teman yang sudah lama terjun ke reksadana dan saham
2. Mempelajari kinerja beberapa MI dan produk reksadana
3. Membaca infovesta dan idx.co.id
4. Mempelajari ORI di web kemenkeu

Besok ingin sukses apa?
1. Menghitung biaya kelak untuk beberapa tujuan keuangan serta jumlah investasi bulanannya
2. membuat RPP 1 lembar untuk 1 semester
3. Follow beberapa IG financial planner
4. Belanja 2 mingguan sesuai anggaran yang telah dibuat

Kunci sukses Hari ini:
konsisten pada jadwal yangbtelah dibuat sebelumnya.

Ahad, 28 Juni 2020
Sukses Apa hari ini
1. Selesai membuat format RPP 1 lembar
2. Memfollow 5 financial planner
3. Belanja 2 mingguan sesuai anggaran

Besok ingin sukses apa?
1. hari ini tidak sempat menghitung dana yang dibutuhkan untuk semua tujuan keuangan yang telah dibuat di mutasi ke esok hari
2. mendaftar online sbn mandiri untuk akun membeli ORI017
3. membuat modul pembelajaran 1 semester

Kunci sukses hari ini?
lawan rasa malas, tidak kebanyakan tidur di hari libur.

Senin, 29 Juni 2020
1. mendaftar online sbn mandiri
2. menginstall dan mendaftar aplikasi Bibit
3. mempelajari postingan ig beberapa financial planner

ingin sukses apa esok hari?
1. Lagi-lagi tidak sempat menghitung biaya hidup kelak dll, sepetinya besok menghitungnya tidak usah memakai future value di excel, langsung saja memakai kalkulator finansial beberapa website.
2. Tidak sempat membuat modul pembelajaran tadi jadi di migrate ke task esok hari
3. Membuat anggaran bulanan
4. Membuat list menu 2 pekan

Kunci sukses hari ini?
hari ini sebenarnya tidak merasa sukses😅, banyak task yang tidak terlaksana. Tugas domestik pun seperti itu, jadi hikmah yang bisa dipetik saja ya, istirahat sejenak dari rutinitas itu penting, setelah itu kembali bangkit, lawan rasa malas, sugesti diri dengan mimpi-mimpi masa depan.

Selasa, 30 Juni 2020
Sukses apa hari ini?
1. Akhirnya selesai menghitung biaya kelak serta berapa investasi setiap bulan untuk tujuan keuangan yang telah ditetapkan dengan bantuan pemahaman dari mentor.
2. membuat 1 bab modul pembelajaran dan worksheetnya
3. Membuat anggaran bulanan dan daftar belanja bulanan untuk besok
4. Membuat list menu 2 pekan dan anggarannya

Ingin sukses apa esok hari
1. Muraja'ah setengah juz 30
2. Belanja bulanan yang tidak bocor
3. Membagi anggaran bulanan sesuai post
4. Menyelesaikan RPP 1 semester
5. Membersihkan kulkas dan lemari penyimpanan stok bulanan
7. go invest ORI!!!

kunci sukses hari ini?
sometimes we need to be forced to do something. Ada saatnya kita memang harus memaksakan diri untuk melewati batas kemampuan kita selama ini. Hari ini sebenarnya cukup lelah karena harus berkendara 120 km bolak balik, tapi ternyata malah sanggup melakukan hal-hal diatas. Selain itu, bagi saya pribadi, support grup juga penting untuk mendorong dan membangkitkan semangat kita untuk melewati berbagai tantangan. 







Selasa, 23 Juni 2020

False Celebration and 360° Degree ;Jurnal Kupu-kupu ke 5

Pekan ini di Kelas Kupu-kupu ada banyak istilah dan pengetahuan baru yang saya baru tahu. Kurang lebih pekan ini ada 4 hal yang harus dilakukan, kembali check progress, False Celebration, 360° feedback, dan butterfly effect. 

1. Check Progress
Sebagai mentor, seperti pekan lalu saya bertanya sejauh mana keahlian mereka saat ini. Alhamdulillah semua mentee menunjukkan perubahan yang baik bahkan luar biasa. Terharu sendiri melihat foto-foto hasil food preparation para mentee juga cerita perjuangan mereka menyusun meal plan dan usahanya agar konsisten pada meal plan tersebut.
Sebagai mentee, karena yang saya ukur berupa nominal, saya malah bisa memberikan progressnya dalam bentuk persen. Mau menjabarkan seperti apa sebenarnya sudah tertuang dalam kolom langkah yang sudah ditempuh.

2. False celebration
"it's okay making false, as long as we can learn from the mistake" 
Begitu kata Bu Septi malam itu, jadi di faae ini Bu septi menganjurkan kita merayakan kesalahan, karena dari kesalahan tersebut kita bisa mengambil pelajaran dan menentukan langkah selanjutnya
Sebagai mentor dan sebagai mentee. Satu kesimpulan yang bisa saya ambil dari sini, setiap orang itu unik, jadi kesalahannya juga berbeda-beda, tak ada yang sama baik saya sebagai mentor melihat mentee saya masing-masing dan grup saya sebagai mentee. Dan benarlah, dari kesalahan-kesalahan tersebut saya betul-betul bisa mengambil hikmahnya, langkah selanjutnya apa untuk memperbaiki kesalahan tersebut, atau sekedar "let's try again moment"  karena memang sudah merasa melakukan yang terbaik.
False celebration saya sendiri adalah saya langsung merongrong mentor saya untuk mengajarkan investasi dan berbagai produknya, sementara saya belum melakukan financial check up, cashflow therapy pun masih kadang goyah. Alhamdulillah dari false celebration ini saya jadi kembali dulu melakukan financial check-up, mengecek kembali arus cashflow, dan memutuskan ada 1 langkah yang tadinya akan dilakukan segera ditunda dulu sampai awal tahun setelah melakukan financial check up, selain karena kondisi dunia saat ini yang lagi terdampak wabah. Semoga wabah ini segera berlalu, aamiin. 

3. 360° Feedback
Sudah adakah perubahan selama menjalani program mentorship ini. Sudahkah kita membangun komunikasi produktif baik sebagai mentee atau mentor. Oh iya pemberi feedback terbaik adalah anggota keluarga. Jadi saya bertanya pada anak dan suami apakah selama proses mentorship ini melihat ada perubahan pada diri saya. Jawabannya alhamdulillah positif tapi masih belum terlihat efeknya. Mungkin karena skill yang saya tekuni saat ini tidak terlihat hasilnya dalam jangka sangat pendek.

4. Butterfly Effect
Perubahan kecil jika dilakukan dengan konsisten akan menghasilkan perubahan besar di kemudian hari. Mendengar kalimat ini, semangat saya kembali terpacu, hasilnya di masa liburan sekolah ini saya ingin mencoba menyusun target baru yang sebenarnya ada dalam mind map saya, yaitu bagaimana menjadi guru yang asyik, saya akan membuat rencana pembelajaran serta materi dan medianya selama 1 semester ini. Durasinya selama liburan. Bismillah semoga bisa selesai sesuai harapan saya, aamiin

Jumat, 19 Juni 2020

Food Prearation: Step 2 - menyimpan dan mengelola aneka Bumbu dapur

Sebelum masuk bagaimana menyimpan bahan makanan, saya merasa urusan perbumbuan ini menempati prioritas kedua setelah membuat meal plan dan belanja sesuai budget&meal plan. Karena kalau mau masak tapi bumbunya gak ready itu juga kayak php hati🤧🙈. 

Saya termasuk bukan orang yang menerapkan pemakaian bumbu dasar. Merasa tidak sreg saja, karena saya berpikir setiap masakan itu punya takaran bumbu masing-masing, tidak bisa dipukul sama rata. Dan saya merasa sejauh ini perbedaannya dengan bumbu dasar siap pakai hanya di penghalusan bumbu dan pencucian blender. Bedanya paling lama sekitar 5 menit lah ya dengan pemakaian bumbu dasar siap pakai.

Penyimpanan aneka bumbu ini saya bagi kedalam 3 kelompok utama ya.
1. Penyimpanan suhu ruang
2. Penyimpanan dalam Kulkas biasa
3. Penyimpanan dalam freezer

Untuk penyimpanan suhu ruang, saya tempatkan dalam wadah kedap udara seperti diatas. Yang harus selalu ada itu lada(masih butiran, karena kadang beberapa masakan saya sukanya ladanya digerus kasar), kapulaga, bunga pekak, cengkeh, kayu manis(ini ada bubuk dan batangan), pala, lalu ketumbar dan jintan saya beli yang butiran dan saya sangrai kemudian blender. Oh iya ada bumbu rendang juga langsung dari Padang. 
Di foto barisan atas biasanya baru akan habis dalam waktu paling cepat 3 bulan. sedangkan yang dibarisan bawah saya stock sebulan sekali. Selama ini alhamdulillah aman, asalkan wadahnya benar-benar kedap udara dan saat diambil jangan sampai terkena air dan lembab.

Selanjutnya untuk bumbu yang saya tempatkan dalam kulkas.
Inilah bumbu paling urgen terpakai setiap hari di dapur ya mom😁. Maafkan jika tidak sesuai dengan anjuran kesehatan yang mengatakan jangan menyimpan bawang kupas. Tapi ini membantu saya banget yang harus masak cepat sebelum berangkat menjalani tugas publik.
Cara penyimpanan untuk bumbu diatas tetap harus disimpan di wadah kedap udara ya Mom. Alasi dasar wadah dengan tissu, kalau bisa agak tebal ya, begitu juga dengan sisi-sisinya. Untuk cabai, letakkan bawang putih 1 biji atau 2 biji didalamnya, konon katanya bawang putih ini bisa melambatkan proses pembusukan cabe. Setelah itu tutup kembali dengan tissu sebelum ditutup, lapisan tissu atas ini yang harus diganti jika kondisinya sudah lembab ya. Saya belanja stok diatas cukup sebulan sekali, kecuali jika memang ada semacam hajatan atau acara makan-makan dirumah.

Selanjutnya untuk bumbu dedaunan seperti sereh, daun salam, daun jeruk. Jika ingin sangat awet cuci terlebih dahulu, lalu lap dengan serbet bersih sampai benar-benar kering. Untuk sereh, saya potong seukuran 1 jengkal telapak tangan untuk memudahkan pengemasan. Selanjutnya dedaunan tersebut saya masukkan ke kemasan plastik lembaran dan saya letakkan di pintu freezer. Tetapi saya jarang melakukan ini, Saya lebih sering menyimpannya dalam kontainer kedap udara dengan metode seperti penyimpanan bawang diatas. Sebulanan awet alhamdulillah.

Untuk Jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur. ada 2 metode juga. Metode pertama, setelah dicuci bersih dan dilap sampai benar-benar kering, saya kupas dan iris tipis kemudian masukkan ke kemasan plastik lembaran, dan simpan di freezer. Jika ingin dipakai langsung diambil saja beberapa keping sesuai resep yang ingin kita buat dan ikut diblender bersama bumbu lainnya. Metode kedua, setelah dicuci dan dilap bersih sampai kering, saya cukup memotongnya seruas jari tanpa dikupas, masukkan kedalam toples atau botol berisi air, dan simpan di kulkas biasa. ganti airnya seminggu sekali😊. Sekaki lagi saya juga membeli bumbu diatas cukup sebulan sekali.

Sekian dulu cerita food preparation step 2 ini ya, sampai ketemu di step selanjutnya😊.

Selasa, 16 Juni 2020

Check Point!!! Jurnal ke-4 Tahap Kupu-Kupu

Jika dalam games kita menemukan check point, biasanya berarti titik aman, bisa berhenti sejenak, menyusun strategi selanjutnya kedepan. Dalam program mentorship pun seperti itu. Tahap check in menjadi titik berhenti sejenak untuk melihat apakah program mentorship ini sudah berada pada jalur yang semestinya. Sudah sejauh mana relasi terbangun, sejauh mana progress program mentorship yang telah kita jalani. Yang paling penting apakah sudah terbangun kenyamanan antara mentor dan mentee untuk saling berinteraksi. Dan pada akhirnya mau dibawa kemana hubungan ini. akan berlanjut atau cukup sampai disini😊.

Sebagai Mentor
sebelum bertanya ke mentee pun saya sudah tahu diri. Kalau saya masih jauh dari kriteria mentor yang baik. Permasalahan paling krusial ya dalam hal komunikasi. Kami kurang berkomunikasi. Mungkin saya berharap mentee aktif bertanya sebagaimana slogan merdeka belajar, tapi mentee-mentee saya mungkin tipe yang sungkan bertanya. Jadilah komunikasi kami kadang stuck. Saya pun baru sekali memberi materi tentang food preparation karena mengikuti alur dari program mentorship ini bahwa program ini bukan seperti dalam kelas dimana guru memberi materi, murid mencerna materi. Sebenarnya diawal program saya sudah semangat menyusun jadwal program mentorship beserta challengenya. Tapi berhubung selalu diingatkan slogan merdeka belajar, saya pun urung melaksanakannya. Setelah materi pekan ini yang membolehkan hal ini, saya akan kembali mencoba melakukannya. Tepat setelah dongeng bu septi berakhir Kamis malam, saya langsung menghubungi ke 3 mentee saya untuk meminta maaf. Meminta feedback dari mereka, apa yang mereka rasakan sejauh ini. Sayapun meminta kritik dan saran untuk saya pribadi kedepannya bagaimana. Tak lupa saya bertanya apakah mau mengakhiri program atau lanjut, alhamdulillah semua mentee masih berkeinginan lanjut. Saya pun memberikan feedback kalau saya ingin para mentee lebih aktif bertanya dan berdiskusi. Selanjutnya saya berkomitmen sebagai action plannya, saya akan memberikan materi food preparation secara berkala dan mengungkapkan ke mentee lalau saya akan sangat senang untuk diajak sharing terkait food preparation ini.

Sebagai Mentee
Sebenarnya permasalahannya tak beda jauh dalam hal sebagai mentee, kurangnya komunikasi antara saya dan mentor. Setelah saya analisa sepertinya karena perbedaan jam online kami yang terpisah zona waktu 2 jam. Saya pun sudah memberikan mentor saya tujuan yang ingin saya capai sehingga memilih beliau dan beliau alhamdulillah selalu memberikan feedback atas pertanyaan-pertanyaan saya.

Seperti itulah proses check in saya minggu ini, disatu sisi saya berharap semoga saya tetap bisa berbagi ilmu dan pengalaman yang sedikit ini juga memperoleh ilmu dan praktik langsungnya dari mentor saya. Dan dari semua itu semoga kami semua merasa nyaman menjalani prosesnya, karena rasa nyaman adalah prioritas utama dalam menjalani program mentorship ini. 

Selasa, 09 Juni 2020

Set up your plan to achieve your goals!

Kembali lagi memasuki dunia kupu-kupu. Berusaha menjadi kupu-kupu indah yang bisa terbang tinggi dan menabur manfaat dan keindahan bagi sekitar. Jujur saja, setelah 2 pekan liburan, semangat sempat agak mundur. Apalagi tugas di ranah publik sedang banyak-banyaknya. Tapi mengingat mimpi untuk jadi kupu-kupu indah, Bismillah mari perkuat niat.

Pekan ini masih dalam tahap mentoring sebenarnya. Bu Septi kembali mengingatkan kami agar fokus pada mind map. Ingat kembali mimpi-mimpi atau project-project yang ingin kita gapai. Dan pada akhirnya susunlah rencana yang real untuk menggapai goals tersebut. Dimulai dengan menyusun skala prioritas dengan prinsip first thing first. Tempatkan yang paling urgen di posisi teratas. Saya tetap istiqomah menempatkan manajemen keuangan keluarga di nomor 1, diikuti manajemen waktu di prioritas ke 2, serta meningkatkan kemampuan mengajar, menghafal Qur'an, dan manajemen emosi di poin 3,4,5. Sebenarnya, saya merasa sanggup berusaha meraih kelima goals tersebut dalam waktu yang bersamaan karena justru poin nomor satu ini tidak membutuhkan banyak waktu, hanya keberanian dan komitmen pada keputusan yang telah diambil. Poin no 2 sebenarnya ujung tombak dari 3 prioritas selanjutnya. Jika saya sudah mampu mengatur waktu sebaik mungkin, saya akan bisa membagi ketiga prioritas selanjutnya pada tingkat prioritas dan porsinya masing-masing. Dua bulan terakhir ini saya memakai metode bullet journaling untuk manajemen waktu, dan alhamdulillah it works. 
Setelah menyusun prioritas, Bu septi mengajak kami untuk membuat langkah real untuk mencapai tujuan. Membuat rencana konkrit yang akan ditempuh serta menentukan deadline pencapaiannya. Serta capaian-capain yang harusnya kuta telah capai dalam kurun waktu kita menempuh track mencapai goals tersebut.


Sekali lagi, kelas bunda cekatan membuat saya berbinar. saya adalah seorang pemimpi dan perencana, jadi saya begitu menikmati tantangan pekan ini. Menata goals satu demi satu berikut datelinenya masing-masing membuat saya bisa menjalani hari-hari lebih bersemangat tapi tetap tenang. Ditunjang dengan program mentorship yang mempertemukan saya dengan certified financial planner yang mumpuni yang memberikan saran dan masukan yang sesuai dengan keadaan saya pribadi. Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan. 

Senin, 08 Juni 2020

Food Preparation: Step 1- Make a Meal Plan (Menyusun rencana menu)


Saat awal menikah 13 tahun yang lalu, kehidupan saya berubah drastis. Dari anak tunggal nan manja yang semuanya serba disediakan, tiba-tiba 3 hari setelah menikah diboyong suami ke pulau seberang berjarak ribuan kilometer dari kampung halaman tanpa ada sanak saudara dan kerabat. Seminggu pertama kami masih santai makan diluar, Surabaya mungkin salah satu surga masakan murah di Indonesia. Tapi ternyata, naluri emak-emak saya mulai bekerja. Saya sepertinya bisa lebih hemat dari sekarang, apalagi pendapatan suami waktu itu benar-benar “cukup”, yah khas mahasiswa tugas belajar di masanya. Dari sinilah saya mulai belajar tentang food preparation walau saat itu istilahnya belum seheittzz beberapa tahun terakhir.


Meal preparation yang sudah hits beberapa tahun belakangan ini di seantero dunia dan jutaan orang sudah mencoba melakukannya kalau menurut saya sih istilahnya saja yang baru, tetapi sebenarnya banyak orang tua kita sudah menerapkannya sejak dahulu tanpa tahu istilahnya. Tujuan meal preparation juga mungkin tidak akan sama oleh setiap pelakunya. Kebanyakan mungkin karena ingin menghemat waktu dan uang, beberapa lainnya melakukannya dengan alasan kesehatan, bahkan ada juga yang tujuannya ingin mengurangi food waste. Jadi setiap keluarga itu punya ciri khas masing-masing.

Step pertama dari food preparation menurut saya adalah merencanakan menu  atau membuat meal plan. Membuat meal plan akan membantu kita kelak membeli dan memilah bahan makanan yang akan kita simpan tanpa akan tersimpan lama terlupakan atau membusuk. Oh iya food preparation, khususnya meal plan ini tidak usah dibuat kaku atau malah pusing karena terkena badai informasi banyaknya contoh dan sumber bacaan. Selalu ingat saja bahwa kondisi setiap keluarga berbeda, kebutuhan masing-masing keluarga juga pasti berbeda, selera seseorang bahkan juga beda-beda. Sesuaikan saja dengan kekhasan keluarga kita masing-masing dan terpenting jalani dengan bahagia.

Ada beberapa manfaat dari membuat meal plan berdasarkan pengalaman saya beberapa tahun ini membuat meal plan:


1.Menghemat Waktu

Ke pasar setiap hari atau let say ke tukang sayur saja itu bisa membutuhkan banyak waktu loh. Sebagai contoh, sekarang rumah saya walau dekat dari pasar, saya sudah bisa memasak 1 jenis masakan sederhana setara dengan waktu saya bolak balik ke pasar. Membuat meal plan juga bisa menghindarkan kita dari kebingungan mau memasak apa hari ini yang juga bisa menyita waktu.

2. Menghemat Budget

Membuat meal plan benar-benar bisa menghemat pengeluaran. Pertama, dapat menghindari pembelian bahan makanan yang terlalu banyak atau berlebihan karena tidak ada lagi kelebihan belanja atau bahan makanan yang mubazir dan membusuk di kulkas karena kita hanya membeli sesuai list. Kedua, menghemat bahan bakar kendaraan karena tidak bolak-balik ke pasar. Ketiga, membeli dalam jumlah banyak biasanya akan lebih murah. Contoh membeli bawang 1kg akan jauh lebih murah dibanding membeli sebungkus kecil di tukang sayur. Terakhir, bagi yang sudah menerapkan financial planning, menu dapat disusun sesuai aggaran yang telah ditetapkan sehingga mengurangi adanya kebocoran anggaran.

3. Membuat kita kreatif dan belajar memasak aneka resep baru

Membuat daftar menu akan membuat kita lebih kreatif dalam memadu madankan aneka lauk. Tentu kita akan merasa tertantang untuk membuat menu yang variatif dan berbeda-beda. Kita akan mencoba memasak makanan yang sebelumnya mungkin belum pernah kita buat.

4. Membuat anggota keluarga jadi terbiasa merasakan aneka jenis menu sehingga selain menghindarkan mereka dari rasa bosan dari menu yang itu-itu saja, juga akan membuat mereka lebih gampang beradaptasi jika berpindah domisili ke daerah-daerah baru.

Lalu bagaimana cara atau tips menyusun meal plan ini, berikut pengalaman saya dalam menyusun dan menerapkan meal plan ala keluarga kami:
1. Pastikan memulainya dengan rasa bahagia. Saya pribadi selalu excited jika sudah saatnya kembali menyusun menu 2 mingguan kami.
2. Buat menu mingguan sesuai budget yang telah ditetapkan. Saya pada awalnya menyusun menu dengan menentukan budget harian, tetapi karena kurang fleksibel saya jadi mengubahnya jadi budget mingguan, dan setahun ini menjadi budget dua mingguan. Jadi jika minggu ini over budget, berarti minggu depan budgetnya dikurangi. Hal yang sama untuk yang masih menerapkan pola harian, contohnya jika anda menetapkan budget masak sehari Rp 30,000, lalu anda belanja Rp 40,000, mungkin esok atau lusanya budgetnya bisa dikurangi, biarkan mereka saling menutupi. Sekali lagi jangan terlalu kaku dalam budgeting ini.

  3. Karena saya sekalian ingin menerapkan pola penghematan, saya akan memilih belanja bahan A dimana, bahan B dimana, dan sebagainya. Poinnya, tetapkan akan berbelanja dimana.
4. Tanyakan pada anggota keluarga apa ada permintaan masakan untuk minggu tersebut. Juga perlihatkan susunan menunya pada mereka jika telah selesai disusun.
   5. Kombinasikan menu. Usahakan tidak ada menu yang sama dalam seminggu kecuali atas permintaan anggota keluarga. Usahakan menu yang lengkap dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak dan vitamin semua sudah terakomodir dalam list menu yang sudah kita buat. Jadi di keluarga kami akan ada sayuran dan lauk hewani setiap harinya. Tugas berikutnya, memadu madankan lauk-lauk tersebut. Sebagai contoh, sayur tidak terbatas pada sayur bening, tumis, atau santan saja. Keripik sayuran, sayur yang dibuat dengan tepung crispy, ote-ote, bahkan asinan jakarta pun sudah terasuk sayur kan 😃.
6. Karena kami suka membeli bahan lauk dengan jumlah minimal 1kg, jadi 1 bahan lauk bisa diolah jadi dua atau tiga menu masakan yang berbeda. Sebagai contoh udang 1kg, akan jadi udang goreng tepung, udang saus tiram, dan bola-bola udang. Ingat membeli dalam jumlah lebih banyak biasanya lebih murah.


7. Dalam seminggu yang 7 hari itu kami akan mengolah lauk secara variatif, misalnya Senin lauk ayam, selasa udang, rabu daging, kamis ikan, jumat tahu/tempe/telur, dst.
8. Menyusun kombinasi menu. Contohnya menu basah dan kering juga menu rumit dan mudah. Jika lauk hewaninya basah maka dipadukan dengan lauk nabati yang kering.  Kadang malah hanya ada 1 menu di meja makan kami yang sudah terdiri dari sayur dan protein hewani, seperti sop buntut atau rawon dengan kecambah dan telur asin. Sekali lagi fleksibel saja ya.
9. Jumlah menu dan banyaknya sesuaikan dengan kebutuhan anggota keluarga sehingga tidak ada yang tersisa. Pelan-pelan kita akan akrab sendiri dengan poin ini.
10. Tulis resep yang belum kita ketahui pada saat menyusun meal plan. Tempel ditempat yang mudah dilihat. Percayalah ini akan menghemat waktu dibanding baru mencari resepnya saat akan memasak.
11. Sebagai alternatif, siapkan frozen food seperti bakso, nugget, sosis, dll serta stok telur. Di keluarga kami sih seringnya terpakai untuk sarapan atau ada yang kelaparan tengah malam.

Sejauh ini, itulah tips-tips yang bisa saya berikan, mungkin ada tips lain, silahkan koment dan mari berbagi pengalaman 😊. I do appreciate it. Untuk Food prepration tahap selanjutnya seperti cara menyimpan bahan makanan akan dibahas di post selanjutnya. Jika ada yang ingin printable seperti dibawah, silahkan komen, saya akan dengan senang hati membagi templatenya.



  Thank you for reading 💖.

Jumat, 15 Mei 2020

Jurnal 2 Tahap Kupu-Kupu

Alhamdulillah memasuki Pekan kedua sebagai kupu-kupu Muda. Tantangan pekan ini semakin wow menurut saya. Sebagai mentee, harus melakukan self assesment untuk menggali kemampuan kita sendiri, sudah sampai di tahap mana dan apa yang kita harapkan dari program mentorship ini. Sebagai mentor, mengenali mentee kita lebih dalam, menanyakan tujuan yang ingin mereka capai dalam mentorship ini dan apa saja hambatan-hambatannya. Dan sangat dianjurkan melalui video call. Saya yang dalam talent mapping bakar relatornya paling bawah tentu menjadi suatu tantangan tersendiri😂 .

Perjalanan pekan ini dimulai dengan menentukan waktu diskusi dengan Mbak Siva selaku mentor saya, mendekati waktu diskusi, mb Siva meminta saya mengirimkan beliau video recorder.
 
Setelah beberapa saat video tersebut terkirim dan memberi Mb Siva waktu untuk melihat, masuklah panggilan video call Mb Siva ke saya, yang tadinya saya pikir bakal kaku, ternyata obrolan kami berjalan hangat. saya benar-benar "curhat" segala persoalan manajemen keuangan dan perencanaan keuangan kepada mb Siva. Kapan lagi saya bisa curhat bebas dengan certified financial planner😚. Mb Siva ngasih beberapa insight yang sangat berharga dalam manajemen perencanaan keuangan, saya jadi tau harus memulai darimana, salahnya dimana selama ini dalam mengatur keuangan dan beberapa hal lainnya. setelah obrolan video call berakhir mb siva memberikan oleh-oleh tabel Excell untuk financial check up dan menghitung neraca keuangan keluarga. Dua hal yang seharusnya dilakukan pertama kali saat mengatur keuangan keluarga. Thank you so much Mb Siva. 

Sebagai Mentor, berbekal pengalaman sebagai mentee, saya pun akhirnya membuat janji video call dengan ketiga mentee saya. Pekan lalu saya sudah menekankan food preparation masing-masing keluarga itu pasti berbeda-beda.
dan benar saja, dari ketiga mentee saya, memang tujuan food preparationnya berbeda-beda😊. Saya pun berusaha menggali kebutuhan masing-masing dengan beberapa pertanyaan sebelum melakukan video call. 
Alhamdulillah, obrolan video kami berjalan lancar, saking lancarnya banyak membahas hal-hal diluar program mentorship seperti pendidikan di Manokwari dengan Mb Lucky yang asli Manokwari tapi domisili Malang saat ini, juga curhat kangennya saya sama Kota Makassar dengan Mb Mega yang domisili Makassar. Diakhir panggilan video saya memberikan challenge membuat menu seminggu juga budgetingnya. Saya pun akan ikut. Jadi ini semacam peer mentoring, kami saling belajar, mungkin akan ada trial and error didalamnya. As a quotes "when you have never made ​​a mistake, it means you have not tried anything😉"

#jurnalke2
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional

Jumat, 08 Mei 2020

Welcome Tahap Kupu-kupu; Jurnal 1

Bismillah, akhirnya Mahasiswa sudah jadi kupu-kupu muda.
Pekan ini adalah pekan pertama di tahap ini dan mahasiswa buncek langsung diperkenalkan dengan mentorship program. Setiap orang jadi mentor dan jadi mentee. Sepemahaman saya dari cerita Bu Septi seorang mentor tidak harus sesuai mind map, pikirkan saja ilmu yang kita rasa kita kuasai. Kalau sebagai mentee, sebaiknya yang berhubungan atau menunjang mind map kita. Tujuan di tahap kupu-kupu ini intinya setiap mahasiswa siap menjadi mentor dan siap menjadi mentee.

Dan mulailah perjalanan saya ditahap ini mencari mentor sambil membatin siapkah juga saya menjadi seorang mentor? saya memilih jadi mentor di bidang apa? setelah melihat beberapa profil mentor, makin turunlah rasa percaya diri saya. Wah mentornya keren-keren. Pada akhirnya saya diskusi dengan suami, sahabat yang sama-sama di buncek ini tapi beda regional, dan teman seregional. Ada 2 saran, mentor pengajaran Bahasa Inggris atau mentor food preparation. Setelah merenung, saya akhirnya memilih food preparation karena saya belum punya pengalaman mengajar bahasa Inggris pada Ibu-ibu. Dan dengan mementori food preparation, saya pun pasti akan ikut belajar dan langsung praktik. Saya sudah bisa membayangkan step-step program mentoringnya di kepala.  Bismillah, setelah mendaftar, tak sampai sejam sudah ada 5 orang yang menjapri untuk menjadi mentee. Saya tentu saja bahagia tapi juga bersamaan dengan datangnya kembali rasa minder. Aduh bisakah saya jadi mentor yang baik nantinya. Setelah berpikir matang-matang, saya memberanikan diri hanya menerima 3 mentee. Mentee pertama, ada Mbak Oktalia Lucky Wirawan dari IP Malang. Dan disinilah saya merasa dunia itu memang sempit, ternyata Mbak Lucky ini asli Manokwari, malah rumahnya cuma beda beberapa gank dengan rumah kontrakan saya di sini. Hanya saja Mbak Lucky sudah pindah mengikuti suami ke Malang, tetapi keluarga besarnya masih disini. what a surprise! Komunitas yang isinya mahasiswa dari banyak belahan dunia, malah ketemu mentee yang ternyata tetangga,hehe. Alasan Mbak Lucky memilih saya menjadi mentornya adalah  "Saya sering terkendala pada hal ini mb. Mau hemat jadi boros karena bahan banyak yg rusak."  Mentee kedua saya adalah Mbak Mega Mustikha dari IP Sulawesi. Lagi-lagi sekampung, berdomisili di Makassar, tempat saya berasal. Saya jadi senyum-senyum sendiri kembali saat menuliskan ini. ketika saya menanyakan alasa Mbak Mega memilih saya, beliau  "Masya Allah 😍🙏 sy mega dri IP Sulawesi, tepatnya makassar 🤝 tertarik banget mba, sy doyan makan tp saat ini lg puasa jajan jd sering masak, tp pemula banget urusan perdapuran 🤣". Wah cocoklah ini kita belajar sama-sama. Terakhir mentee ke-3 saya adalah Mbak Nur Sholihah dari IP Banten. Kali ini namanya yang sama, Mbak Nur mwnyapa saya dengan "Assalamualaikum mba. Salam kenal saya nur sholihah dr IP banten. Mau ikut belajar bleh yah mba? Saya mash suka bgung sama food prep. Tpi pengen bget bsa biar lbh praktis, oh yah ibu rumah tangga dan belum memiliki anak." 
Setelah berkenalan lebih lanjut dan menggali kebutuhan masing-masing karena pasti setiap keluarga itu berbeda karena kondisi orang beda-beda, kebutuhan masing-masing keluarga beda, selera juga beda-beda, dan yang pasti tujuan meal prep juga bisa beda. Saya juga meminta para mentee menyiapkan apa saja yang nanti dibutuhkan, seperti food container, tissu, dll. Disamping itu saya juga memberitahu kalau akan ada challenge harian atau mingguan. Saya juga memberikan link postingan lama saya di blog tentang food preparation. Kami berempat akhirnya menyepakati Jam online kami. berhubung kami terbagi dalam 3 zona waktu, WIB, Wita, dan WIT. Begitulah sekilas program saya selaku mentor.

Lalu sebagai mentee, pada awalnya saya belum tau kalau kita hanya boleh memilih satu mentor, jadilah saya memilih 3 mentor, di bidang berbenah rumah(konmarie), Hafidz Qur'an, dan financial planning. Esoknya, setelah ada peraturan kalau kita hanya boleh memilih satu mentor, saya dengan berat hati pamit pada kedua mentor saya, dan memantapkan hati memilih mentoring di bidang perencana keuangan dengam Mbak Siva sebagai mentornya.Mbak Siva ini salah satu panutan saya di keluarga finansial, salah seorang certified financial planner. Betapa beruntungnya saya dimentorin beliau. Saya jadi tidak sabar menunggu tantangan-tantangan dari beliau.

Pada Akhirnya saya ucapkan selamat berproses di tahap kupu-kupu kepada diri sendiri dan Mahasiswa yang lain, semoga kelak kita semua bisa bertransformasi menjadi kupu-kupu indah, aamiin


#jurnalke1
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional