Halaman

Selasa, 30 Juni 2020

A Key to Success: Build Your Habits (Jurnal Kupu-Kupu ke-6)

Alhamdulillah kembali lagi menulis jurnal untuk tahap kupu-kupu ini. Kali ini tidak ada setoran lebih awal, memang semua kupu-kupu muda harus menyetor di hari ini karena ada habits yang harus dibangun setiap harinya.

Jumat, 26 Juni 2020
Sukses Apa hari ini?
1.Hari ini kembali melihat template excel Financial check up. Merevisi dan memantapkan tujuan keuangan jangka pendek, menengah,dan Panjang
2. Merapikan folder laptop yang ternyata menghabiskan beberapa jam🙈
3. Diskusi dengan suami tentang beberapa target keluarga
4. Muraja'ah setengah juz 30

Besok ingin sukses Apa?
Belajar reksadana dan saham

kunci sukses hari ini?
- Saling pengertian dengan pasangan
- bermimpilah,tapi tetap yang bisa diukur.
-support pasangan

Sabtu, 27 Juni 2020
Sukses Apa hari ini?
1. Konsul dan sharing dengan mentor dan teman yang sudah lama terjun ke reksadana dan saham
2. Mempelajari kinerja beberapa MI dan produk reksadana
3. Membaca infovesta dan idx.co.id
4. Mempelajari ORI di web kemenkeu

Besok ingin sukses apa?
1. Menghitung biaya kelak untuk beberapa tujuan keuangan serta jumlah investasi bulanannya
2. membuat RPP 1 lembar untuk 1 semester
3. Follow beberapa IG financial planner
4. Belanja 2 mingguan sesuai anggaran yang telah dibuat

Kunci sukses Hari ini:
konsisten pada jadwal yangbtelah dibuat sebelumnya.

Ahad, 28 Juni 2020
Sukses Apa hari ini
1. Selesai membuat format RPP 1 lembar
2. Memfollow 5 financial planner
3. Belanja 2 mingguan sesuai anggaran

Besok ingin sukses apa?
1. hari ini tidak sempat menghitung dana yang dibutuhkan untuk semua tujuan keuangan yang telah dibuat di mutasi ke esok hari
2. mendaftar online sbn mandiri untuk akun membeli ORI017
3. membuat modul pembelajaran 1 semester

Kunci sukses hari ini?
lawan rasa malas, tidak kebanyakan tidur di hari libur.

Senin, 29 Juni 2020
1. mendaftar online sbn mandiri
2. menginstall dan mendaftar aplikasi Bibit
3. mempelajari postingan ig beberapa financial planner

ingin sukses apa esok hari?
1. Lagi-lagi tidak sempat menghitung biaya hidup kelak dll, sepetinya besok menghitungnya tidak usah memakai future value di excel, langsung saja memakai kalkulator finansial beberapa website.
2. Tidak sempat membuat modul pembelajaran tadi jadi di migrate ke task esok hari
3. Membuat anggaran bulanan
4. Membuat list menu 2 pekan

Kunci sukses hari ini?
hari ini sebenarnya tidak merasa sukses😅, banyak task yang tidak terlaksana. Tugas domestik pun seperti itu, jadi hikmah yang bisa dipetik saja ya, istirahat sejenak dari rutinitas itu penting, setelah itu kembali bangkit, lawan rasa malas, sugesti diri dengan mimpi-mimpi masa depan.

Selasa, 30 Juni 2020
Sukses apa hari ini?
1. Akhirnya selesai menghitung biaya kelak serta berapa investasi setiap bulan untuk tujuan keuangan yang telah ditetapkan dengan bantuan pemahaman dari mentor.
2. membuat 1 bab modul pembelajaran dan worksheetnya
3. Membuat anggaran bulanan dan daftar belanja bulanan untuk besok
4. Membuat list menu 2 pekan dan anggarannya

Ingin sukses apa esok hari
1. Muraja'ah setengah juz 30
2. Belanja bulanan yang tidak bocor
3. Membagi anggaran bulanan sesuai post
4. Menyelesaikan RPP 1 semester
5. Membersihkan kulkas dan lemari penyimpanan stok bulanan
7. go invest ORI!!!

kunci sukses hari ini?
sometimes we need to be forced to do something. Ada saatnya kita memang harus memaksakan diri untuk melewati batas kemampuan kita selama ini. Hari ini sebenarnya cukup lelah karena harus berkendara 120 km bolak balik, tapi ternyata malah sanggup melakukan hal-hal diatas. Selain itu, bagi saya pribadi, support grup juga penting untuk mendorong dan membangkitkan semangat kita untuk melewati berbagai tantangan. 







Selasa, 23 Juni 2020

False Celebration and 360° Degree ;Jurnal Kupu-kupu ke 5

Pekan ini di Kelas Kupu-kupu ada banyak istilah dan pengetahuan baru yang saya baru tahu. Kurang lebih pekan ini ada 4 hal yang harus dilakukan, kembali check progress, False Celebration, 360° feedback, dan butterfly effect. 

1. Check Progress
Sebagai mentor, seperti pekan lalu saya bertanya sejauh mana keahlian mereka saat ini. Alhamdulillah semua mentee menunjukkan perubahan yang baik bahkan luar biasa. Terharu sendiri melihat foto-foto hasil food preparation para mentee juga cerita perjuangan mereka menyusun meal plan dan usahanya agar konsisten pada meal plan tersebut.
Sebagai mentee, karena yang saya ukur berupa nominal, saya malah bisa memberikan progressnya dalam bentuk persen. Mau menjabarkan seperti apa sebenarnya sudah tertuang dalam kolom langkah yang sudah ditempuh.

2. False celebration
"it's okay making false, as long as we can learn from the mistake" 
Begitu kata Bu Septi malam itu, jadi di faae ini Bu septi menganjurkan kita merayakan kesalahan, karena dari kesalahan tersebut kita bisa mengambil pelajaran dan menentukan langkah selanjutnya
Sebagai mentor dan sebagai mentee. Satu kesimpulan yang bisa saya ambil dari sini, setiap orang itu unik, jadi kesalahannya juga berbeda-beda, tak ada yang sama baik saya sebagai mentor melihat mentee saya masing-masing dan grup saya sebagai mentee. Dan benarlah, dari kesalahan-kesalahan tersebut saya betul-betul bisa mengambil hikmahnya, langkah selanjutnya apa untuk memperbaiki kesalahan tersebut, atau sekedar "let's try again moment"  karena memang sudah merasa melakukan yang terbaik.
False celebration saya sendiri adalah saya langsung merongrong mentor saya untuk mengajarkan investasi dan berbagai produknya, sementara saya belum melakukan financial check up, cashflow therapy pun masih kadang goyah. Alhamdulillah dari false celebration ini saya jadi kembali dulu melakukan financial check-up, mengecek kembali arus cashflow, dan memutuskan ada 1 langkah yang tadinya akan dilakukan segera ditunda dulu sampai awal tahun setelah melakukan financial check up, selain karena kondisi dunia saat ini yang lagi terdampak wabah. Semoga wabah ini segera berlalu, aamiin. 

3. 360° Feedback
Sudah adakah perubahan selama menjalani program mentorship ini. Sudahkah kita membangun komunikasi produktif baik sebagai mentee atau mentor. Oh iya pemberi feedback terbaik adalah anggota keluarga. Jadi saya bertanya pada anak dan suami apakah selama proses mentorship ini melihat ada perubahan pada diri saya. Jawabannya alhamdulillah positif tapi masih belum terlihat efeknya. Mungkin karena skill yang saya tekuni saat ini tidak terlihat hasilnya dalam jangka sangat pendek.

4. Butterfly Effect
Perubahan kecil jika dilakukan dengan konsisten akan menghasilkan perubahan besar di kemudian hari. Mendengar kalimat ini, semangat saya kembali terpacu, hasilnya di masa liburan sekolah ini saya ingin mencoba menyusun target baru yang sebenarnya ada dalam mind map saya, yaitu bagaimana menjadi guru yang asyik, saya akan membuat rencana pembelajaran serta materi dan medianya selama 1 semester ini. Durasinya selama liburan. Bismillah semoga bisa selesai sesuai harapan saya, aamiin

Jumat, 19 Juni 2020

Food Prearation: Step 2 - menyimpan dan mengelola aneka Bumbu dapur

Sebelum masuk bagaimana menyimpan bahan makanan, saya merasa urusan perbumbuan ini menempati prioritas kedua setelah membuat meal plan dan belanja sesuai budget&meal plan. Karena kalau mau masak tapi bumbunya gak ready itu juga kayak php hati🤧🙈. 

Saya termasuk bukan orang yang menerapkan pemakaian bumbu dasar. Merasa tidak sreg saja, karena saya berpikir setiap masakan itu punya takaran bumbu masing-masing, tidak bisa dipukul sama rata. Dan saya merasa sejauh ini perbedaannya dengan bumbu dasar siap pakai hanya di penghalusan bumbu dan pencucian blender. Bedanya paling lama sekitar 5 menit lah ya dengan pemakaian bumbu dasar siap pakai.

Penyimpanan aneka bumbu ini saya bagi kedalam 3 kelompok utama ya.
1. Penyimpanan suhu ruang
2. Penyimpanan dalam Kulkas biasa
3. Penyimpanan dalam freezer

Untuk penyimpanan suhu ruang, saya tempatkan dalam wadah kedap udara seperti diatas. Yang harus selalu ada itu lada(masih butiran, karena kadang beberapa masakan saya sukanya ladanya digerus kasar), kapulaga, bunga pekak, cengkeh, kayu manis(ini ada bubuk dan batangan), pala, lalu ketumbar dan jintan saya beli yang butiran dan saya sangrai kemudian blender. Oh iya ada bumbu rendang juga langsung dari Padang. 
Di foto barisan atas biasanya baru akan habis dalam waktu paling cepat 3 bulan. sedangkan yang dibarisan bawah saya stock sebulan sekali. Selama ini alhamdulillah aman, asalkan wadahnya benar-benar kedap udara dan saat diambil jangan sampai terkena air dan lembab.

Selanjutnya untuk bumbu yang saya tempatkan dalam kulkas.
Inilah bumbu paling urgen terpakai setiap hari di dapur ya mom😁. Maafkan jika tidak sesuai dengan anjuran kesehatan yang mengatakan jangan menyimpan bawang kupas. Tapi ini membantu saya banget yang harus masak cepat sebelum berangkat menjalani tugas publik.
Cara penyimpanan untuk bumbu diatas tetap harus disimpan di wadah kedap udara ya Mom. Alasi dasar wadah dengan tissu, kalau bisa agak tebal ya, begitu juga dengan sisi-sisinya. Untuk cabai, letakkan bawang putih 1 biji atau 2 biji didalamnya, konon katanya bawang putih ini bisa melambatkan proses pembusukan cabe. Setelah itu tutup kembali dengan tissu sebelum ditutup, lapisan tissu atas ini yang harus diganti jika kondisinya sudah lembab ya. Saya belanja stok diatas cukup sebulan sekali, kecuali jika memang ada semacam hajatan atau acara makan-makan dirumah.

Selanjutnya untuk bumbu dedaunan seperti sereh, daun salam, daun jeruk. Jika ingin sangat awet cuci terlebih dahulu, lalu lap dengan serbet bersih sampai benar-benar kering. Untuk sereh, saya potong seukuran 1 jengkal telapak tangan untuk memudahkan pengemasan. Selanjutnya dedaunan tersebut saya masukkan ke kemasan plastik lembaran dan saya letakkan di pintu freezer. Tetapi saya jarang melakukan ini, Saya lebih sering menyimpannya dalam kontainer kedap udara dengan metode seperti penyimpanan bawang diatas. Sebulanan awet alhamdulillah.

Untuk Jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur. ada 2 metode juga. Metode pertama, setelah dicuci bersih dan dilap sampai benar-benar kering, saya kupas dan iris tipis kemudian masukkan ke kemasan plastik lembaran, dan simpan di freezer. Jika ingin dipakai langsung diambil saja beberapa keping sesuai resep yang ingin kita buat dan ikut diblender bersama bumbu lainnya. Metode kedua, setelah dicuci dan dilap bersih sampai kering, saya cukup memotongnya seruas jari tanpa dikupas, masukkan kedalam toples atau botol berisi air, dan simpan di kulkas biasa. ganti airnya seminggu sekali😊. Sekaki lagi saya juga membeli bumbu diatas cukup sebulan sekali.

Sekian dulu cerita food preparation step 2 ini ya, sampai ketemu di step selanjutnya😊.

Selasa, 16 Juni 2020

Check Point!!! Jurnal ke-4 Tahap Kupu-Kupu

Jika dalam games kita menemukan check point, biasanya berarti titik aman, bisa berhenti sejenak, menyusun strategi selanjutnya kedepan. Dalam program mentorship pun seperti itu. Tahap check in menjadi titik berhenti sejenak untuk melihat apakah program mentorship ini sudah berada pada jalur yang semestinya. Sudah sejauh mana relasi terbangun, sejauh mana progress program mentorship yang telah kita jalani. Yang paling penting apakah sudah terbangun kenyamanan antara mentor dan mentee untuk saling berinteraksi. Dan pada akhirnya mau dibawa kemana hubungan ini. akan berlanjut atau cukup sampai disini😊.

Sebagai Mentor
sebelum bertanya ke mentee pun saya sudah tahu diri. Kalau saya masih jauh dari kriteria mentor yang baik. Permasalahan paling krusial ya dalam hal komunikasi. Kami kurang berkomunikasi. Mungkin saya berharap mentee aktif bertanya sebagaimana slogan merdeka belajar, tapi mentee-mentee saya mungkin tipe yang sungkan bertanya. Jadilah komunikasi kami kadang stuck. Saya pun baru sekali memberi materi tentang food preparation karena mengikuti alur dari program mentorship ini bahwa program ini bukan seperti dalam kelas dimana guru memberi materi, murid mencerna materi. Sebenarnya diawal program saya sudah semangat menyusun jadwal program mentorship beserta challengenya. Tapi berhubung selalu diingatkan slogan merdeka belajar, saya pun urung melaksanakannya. Setelah materi pekan ini yang membolehkan hal ini, saya akan kembali mencoba melakukannya. Tepat setelah dongeng bu septi berakhir Kamis malam, saya langsung menghubungi ke 3 mentee saya untuk meminta maaf. Meminta feedback dari mereka, apa yang mereka rasakan sejauh ini. Sayapun meminta kritik dan saran untuk saya pribadi kedepannya bagaimana. Tak lupa saya bertanya apakah mau mengakhiri program atau lanjut, alhamdulillah semua mentee masih berkeinginan lanjut. Saya pun memberikan feedback kalau saya ingin para mentee lebih aktif bertanya dan berdiskusi. Selanjutnya saya berkomitmen sebagai action plannya, saya akan memberikan materi food preparation secara berkala dan mengungkapkan ke mentee lalau saya akan sangat senang untuk diajak sharing terkait food preparation ini.

Sebagai Mentee
Sebenarnya permasalahannya tak beda jauh dalam hal sebagai mentee, kurangnya komunikasi antara saya dan mentor. Setelah saya analisa sepertinya karena perbedaan jam online kami yang terpisah zona waktu 2 jam. Saya pun sudah memberikan mentor saya tujuan yang ingin saya capai sehingga memilih beliau dan beliau alhamdulillah selalu memberikan feedback atas pertanyaan-pertanyaan saya.

Seperti itulah proses check in saya minggu ini, disatu sisi saya berharap semoga saya tetap bisa berbagi ilmu dan pengalaman yang sedikit ini juga memperoleh ilmu dan praktik langsungnya dari mentor saya. Dan dari semua itu semoga kami semua merasa nyaman menjalani prosesnya, karena rasa nyaman adalah prioritas utama dalam menjalani program mentorship ini. 

Selasa, 09 Juni 2020

Set up your plan to achieve your goals!

Kembali lagi memasuki dunia kupu-kupu. Berusaha menjadi kupu-kupu indah yang bisa terbang tinggi dan menabur manfaat dan keindahan bagi sekitar. Jujur saja, setelah 2 pekan liburan, semangat sempat agak mundur. Apalagi tugas di ranah publik sedang banyak-banyaknya. Tapi mengingat mimpi untuk jadi kupu-kupu indah, Bismillah mari perkuat niat.

Pekan ini masih dalam tahap mentoring sebenarnya. Bu Septi kembali mengingatkan kami agar fokus pada mind map. Ingat kembali mimpi-mimpi atau project-project yang ingin kita gapai. Dan pada akhirnya susunlah rencana yang real untuk menggapai goals tersebut. Dimulai dengan menyusun skala prioritas dengan prinsip first thing first. Tempatkan yang paling urgen di posisi teratas. Saya tetap istiqomah menempatkan manajemen keuangan keluarga di nomor 1, diikuti manajemen waktu di prioritas ke 2, serta meningkatkan kemampuan mengajar, menghafal Qur'an, dan manajemen emosi di poin 3,4,5. Sebenarnya, saya merasa sanggup berusaha meraih kelima goals tersebut dalam waktu yang bersamaan karena justru poin nomor satu ini tidak membutuhkan banyak waktu, hanya keberanian dan komitmen pada keputusan yang telah diambil. Poin no 2 sebenarnya ujung tombak dari 3 prioritas selanjutnya. Jika saya sudah mampu mengatur waktu sebaik mungkin, saya akan bisa membagi ketiga prioritas selanjutnya pada tingkat prioritas dan porsinya masing-masing. Dua bulan terakhir ini saya memakai metode bullet journaling untuk manajemen waktu, dan alhamdulillah it works. 
Setelah menyusun prioritas, Bu septi mengajak kami untuk membuat langkah real untuk mencapai tujuan. Membuat rencana konkrit yang akan ditempuh serta menentukan deadline pencapaiannya. Serta capaian-capain yang harusnya kuta telah capai dalam kurun waktu kita menempuh track mencapai goals tersebut.


Sekali lagi, kelas bunda cekatan membuat saya berbinar. saya adalah seorang pemimpi dan perencana, jadi saya begitu menikmati tantangan pekan ini. Menata goals satu demi satu berikut datelinenya masing-masing membuat saya bisa menjalani hari-hari lebih bersemangat tapi tetap tenang. Ditunjang dengan program mentorship yang mempertemukan saya dengan certified financial planner yang mumpuni yang memberikan saran dan masukan yang sesuai dengan keadaan saya pribadi. Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan. 

Senin, 08 Juni 2020

Food Preparation: Step 1- Make a Meal Plan (Menyusun rencana menu)


Saat awal menikah 13 tahun yang lalu, kehidupan saya berubah drastis. Dari anak tunggal nan manja yang semuanya serba disediakan, tiba-tiba 3 hari setelah menikah diboyong suami ke pulau seberang berjarak ribuan kilometer dari kampung halaman tanpa ada sanak saudara dan kerabat. Seminggu pertama kami masih santai makan diluar, Surabaya mungkin salah satu surga masakan murah di Indonesia. Tapi ternyata, naluri emak-emak saya mulai bekerja. Saya sepertinya bisa lebih hemat dari sekarang, apalagi pendapatan suami waktu itu benar-benar “cukup”, yah khas mahasiswa tugas belajar di masanya. Dari sinilah saya mulai belajar tentang food preparation walau saat itu istilahnya belum seheittzz beberapa tahun terakhir.


Meal preparation yang sudah hits beberapa tahun belakangan ini di seantero dunia dan jutaan orang sudah mencoba melakukannya kalau menurut saya sih istilahnya saja yang baru, tetapi sebenarnya banyak orang tua kita sudah menerapkannya sejak dahulu tanpa tahu istilahnya. Tujuan meal preparation juga mungkin tidak akan sama oleh setiap pelakunya. Kebanyakan mungkin karena ingin menghemat waktu dan uang, beberapa lainnya melakukannya dengan alasan kesehatan, bahkan ada juga yang tujuannya ingin mengurangi food waste. Jadi setiap keluarga itu punya ciri khas masing-masing.

Step pertama dari food preparation menurut saya adalah merencanakan menu  atau membuat meal plan. Membuat meal plan akan membantu kita kelak membeli dan memilah bahan makanan yang akan kita simpan tanpa akan tersimpan lama terlupakan atau membusuk. Oh iya food preparation, khususnya meal plan ini tidak usah dibuat kaku atau malah pusing karena terkena badai informasi banyaknya contoh dan sumber bacaan. Selalu ingat saja bahwa kondisi setiap keluarga berbeda, kebutuhan masing-masing keluarga juga pasti berbeda, selera seseorang bahkan juga beda-beda. Sesuaikan saja dengan kekhasan keluarga kita masing-masing dan terpenting jalani dengan bahagia.

Ada beberapa manfaat dari membuat meal plan berdasarkan pengalaman saya beberapa tahun ini membuat meal plan:


1.Menghemat Waktu

Ke pasar setiap hari atau let say ke tukang sayur saja itu bisa membutuhkan banyak waktu loh. Sebagai contoh, sekarang rumah saya walau dekat dari pasar, saya sudah bisa memasak 1 jenis masakan sederhana setara dengan waktu saya bolak balik ke pasar. Membuat meal plan juga bisa menghindarkan kita dari kebingungan mau memasak apa hari ini yang juga bisa menyita waktu.

2. Menghemat Budget

Membuat meal plan benar-benar bisa menghemat pengeluaran. Pertama, dapat menghindari pembelian bahan makanan yang terlalu banyak atau berlebihan karena tidak ada lagi kelebihan belanja atau bahan makanan yang mubazir dan membusuk di kulkas karena kita hanya membeli sesuai list. Kedua, menghemat bahan bakar kendaraan karena tidak bolak-balik ke pasar. Ketiga, membeli dalam jumlah banyak biasanya akan lebih murah. Contoh membeli bawang 1kg akan jauh lebih murah dibanding membeli sebungkus kecil di tukang sayur. Terakhir, bagi yang sudah menerapkan financial planning, menu dapat disusun sesuai aggaran yang telah ditetapkan sehingga mengurangi adanya kebocoran anggaran.

3. Membuat kita kreatif dan belajar memasak aneka resep baru

Membuat daftar menu akan membuat kita lebih kreatif dalam memadu madankan aneka lauk. Tentu kita akan merasa tertantang untuk membuat menu yang variatif dan berbeda-beda. Kita akan mencoba memasak makanan yang sebelumnya mungkin belum pernah kita buat.

4. Membuat anggota keluarga jadi terbiasa merasakan aneka jenis menu sehingga selain menghindarkan mereka dari rasa bosan dari menu yang itu-itu saja, juga akan membuat mereka lebih gampang beradaptasi jika berpindah domisili ke daerah-daerah baru.

Lalu bagaimana cara atau tips menyusun meal plan ini, berikut pengalaman saya dalam menyusun dan menerapkan meal plan ala keluarga kami:
1. Pastikan memulainya dengan rasa bahagia. Saya pribadi selalu excited jika sudah saatnya kembali menyusun menu 2 mingguan kami.
2. Buat menu mingguan sesuai budget yang telah ditetapkan. Saya pada awalnya menyusun menu dengan menentukan budget harian, tetapi karena kurang fleksibel saya jadi mengubahnya jadi budget mingguan, dan setahun ini menjadi budget dua mingguan. Jadi jika minggu ini over budget, berarti minggu depan budgetnya dikurangi. Hal yang sama untuk yang masih menerapkan pola harian, contohnya jika anda menetapkan budget masak sehari Rp 30,000, lalu anda belanja Rp 40,000, mungkin esok atau lusanya budgetnya bisa dikurangi, biarkan mereka saling menutupi. Sekali lagi jangan terlalu kaku dalam budgeting ini.

  3. Karena saya sekalian ingin menerapkan pola penghematan, saya akan memilih belanja bahan A dimana, bahan B dimana, dan sebagainya. Poinnya, tetapkan akan berbelanja dimana.
4. Tanyakan pada anggota keluarga apa ada permintaan masakan untuk minggu tersebut. Juga perlihatkan susunan menunya pada mereka jika telah selesai disusun.
   5. Kombinasikan menu. Usahakan tidak ada menu yang sama dalam seminggu kecuali atas permintaan anggota keluarga. Usahakan menu yang lengkap dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak dan vitamin semua sudah terakomodir dalam list menu yang sudah kita buat. Jadi di keluarga kami akan ada sayuran dan lauk hewani setiap harinya. Tugas berikutnya, memadu madankan lauk-lauk tersebut. Sebagai contoh, sayur tidak terbatas pada sayur bening, tumis, atau santan saja. Keripik sayuran, sayur yang dibuat dengan tepung crispy, ote-ote, bahkan asinan jakarta pun sudah terasuk sayur kan 😃.
6. Karena kami suka membeli bahan lauk dengan jumlah minimal 1kg, jadi 1 bahan lauk bisa diolah jadi dua atau tiga menu masakan yang berbeda. Sebagai contoh udang 1kg, akan jadi udang goreng tepung, udang saus tiram, dan bola-bola udang. Ingat membeli dalam jumlah lebih banyak biasanya lebih murah.


7. Dalam seminggu yang 7 hari itu kami akan mengolah lauk secara variatif, misalnya Senin lauk ayam, selasa udang, rabu daging, kamis ikan, jumat tahu/tempe/telur, dst.
8. Menyusun kombinasi menu. Contohnya menu basah dan kering juga menu rumit dan mudah. Jika lauk hewaninya basah maka dipadukan dengan lauk nabati yang kering.  Kadang malah hanya ada 1 menu di meja makan kami yang sudah terdiri dari sayur dan protein hewani, seperti sop buntut atau rawon dengan kecambah dan telur asin. Sekali lagi fleksibel saja ya.
9. Jumlah menu dan banyaknya sesuaikan dengan kebutuhan anggota keluarga sehingga tidak ada yang tersisa. Pelan-pelan kita akan akrab sendiri dengan poin ini.
10. Tulis resep yang belum kita ketahui pada saat menyusun meal plan. Tempel ditempat yang mudah dilihat. Percayalah ini akan menghemat waktu dibanding baru mencari resepnya saat akan memasak.
11. Sebagai alternatif, siapkan frozen food seperti bakso, nugget, sosis, dll serta stok telur. Di keluarga kami sih seringnya terpakai untuk sarapan atau ada yang kelaparan tengah malam.

Sejauh ini, itulah tips-tips yang bisa saya berikan, mungkin ada tips lain, silahkan koment dan mari berbagi pengalaman 😊. I do appreciate it. Untuk Food prepration tahap selanjutnya seperti cara menyimpan bahan makanan akan dibahas di post selanjutnya. Jika ada yang ingin printable seperti dibawah, silahkan komen, saya akan dengan senang hati membagi templatenya.



  Thank you for reading 💖.