Halaman

Selasa, 16 Juni 2020

Check Point!!! Jurnal ke-4 Tahap Kupu-Kupu

Jika dalam games kita menemukan check point, biasanya berarti titik aman, bisa berhenti sejenak, menyusun strategi selanjutnya kedepan. Dalam program mentorship pun seperti itu. Tahap check in menjadi titik berhenti sejenak untuk melihat apakah program mentorship ini sudah berada pada jalur yang semestinya. Sudah sejauh mana relasi terbangun, sejauh mana progress program mentorship yang telah kita jalani. Yang paling penting apakah sudah terbangun kenyamanan antara mentor dan mentee untuk saling berinteraksi. Dan pada akhirnya mau dibawa kemana hubungan ini. akan berlanjut atau cukup sampai disini😊.

Sebagai Mentor
sebelum bertanya ke mentee pun saya sudah tahu diri. Kalau saya masih jauh dari kriteria mentor yang baik. Permasalahan paling krusial ya dalam hal komunikasi. Kami kurang berkomunikasi. Mungkin saya berharap mentee aktif bertanya sebagaimana slogan merdeka belajar, tapi mentee-mentee saya mungkin tipe yang sungkan bertanya. Jadilah komunikasi kami kadang stuck. Saya pun baru sekali memberi materi tentang food preparation karena mengikuti alur dari program mentorship ini bahwa program ini bukan seperti dalam kelas dimana guru memberi materi, murid mencerna materi. Sebenarnya diawal program saya sudah semangat menyusun jadwal program mentorship beserta challengenya. Tapi berhubung selalu diingatkan slogan merdeka belajar, saya pun urung melaksanakannya. Setelah materi pekan ini yang membolehkan hal ini, saya akan kembali mencoba melakukannya. Tepat setelah dongeng bu septi berakhir Kamis malam, saya langsung menghubungi ke 3 mentee saya untuk meminta maaf. Meminta feedback dari mereka, apa yang mereka rasakan sejauh ini. Sayapun meminta kritik dan saran untuk saya pribadi kedepannya bagaimana. Tak lupa saya bertanya apakah mau mengakhiri program atau lanjut, alhamdulillah semua mentee masih berkeinginan lanjut. Saya pun memberikan feedback kalau saya ingin para mentee lebih aktif bertanya dan berdiskusi. Selanjutnya saya berkomitmen sebagai action plannya, saya akan memberikan materi food preparation secara berkala dan mengungkapkan ke mentee lalau saya akan sangat senang untuk diajak sharing terkait food preparation ini.

Sebagai Mentee
Sebenarnya permasalahannya tak beda jauh dalam hal sebagai mentee, kurangnya komunikasi antara saya dan mentor. Setelah saya analisa sepertinya karena perbedaan jam online kami yang terpisah zona waktu 2 jam. Saya pun sudah memberikan mentor saya tujuan yang ingin saya capai sehingga memilih beliau dan beliau alhamdulillah selalu memberikan feedback atas pertanyaan-pertanyaan saya.

Seperti itulah proses check in saya minggu ini, disatu sisi saya berharap semoga saya tetap bisa berbagi ilmu dan pengalaman yang sedikit ini juga memperoleh ilmu dan praktik langsungnya dari mentor saya. Dan dari semua itu semoga kami semua merasa nyaman menjalani prosesnya, karena rasa nyaman adalah prioritas utama dalam menjalani program mentorship ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar