Halaman

Selasa, 31 Maret 2020

30 Days Challenge; Day 8

Alhamdulillah hari ini terasa agak lapang. Saya bisa menghafalkan at-Takwir sampai ayat 25, memuraja'ah surah an-naba sampai an Nazi'at. Saya juga bisa menyelesaikan membaca buku 2 Muhammad Teladanku. Cerpen nih yang masih belum kepegang, semoga masih ada waktu untuk menyelesaikannya, aamiin

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Senin, 30 Maret 2020

30 Days Challenge; Day 7

Hari ini nyaris tak ada badge, kembali mengurusi setrikaan, lalu KBM daring plus mengoreksi tugas siswa. Ditambah hari ini alhamdulillah ada teman yang mengajak saya latbar, sebenarnya saya cuma nanya resep sih tapi katanya lebih bagus praktik sendiri, jadilah saya berasa privat, karena teman baik hati itu mempersilahkam saya mengerjakan sendiri dibawah bimbingannya, dengan bahan-bahan dari dia sendiri , masya Allah walhamdulillah dipertemukan dengan orang-orang baik seperti teman ini. Berhubung membuat roti jadilah memakan waktu yang lama, sampai maghrib tantangan 30 hari sama sekali belum tersentuh. Barulah setelah jam 9 malam, saya memaksakan diri menghalkan at-takwir, alhamdulillah masih bisa dapat 9 ayat🙈. Kalau seperti ini, saya jadi ragu apakah bisa memenangkan challenge ini. Sepertinya saya harus menguatkan kembali niat dan komitmen untuk T30 ini. Bismillah...Bismillah, lets restart tomorrow, lets try again :)
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Minggu, 29 Maret 2020

30 Days Challenge; Day 6

Akhir pekan seperti ini biasanya kami berjalan-jalan walau hanya makan sate kambing di kampung sebelah, tapi karena wabah Covid-19, weekend dan weekday seperti tak ada bedanya. Begitu pun dengan tugas online siswa saya, mereka juga seperti lupa hari dan masih saja konsultasi di tanggal merah. Saya hari ini juga fokus merekap data tugas siswa dan mengoreksinya. Sepertinya harus ada strategi menghadapi hal seperti ini kedepannya agar fokus saya tidak gampang terdistract dan akhirnya agak melupakan tantangan 30 hari. 

Hari ini saya memuraja'ah hafalan surah an-naba sampai abasa, menyetorkannya ke anak,lucu memang, tapi ya begitulah faktanya, dia sudah hafal mumtaz beberapa juz sementara Ibunya masih berkutat di juz 30 sejak dulu. semoga tantangan 30 hari ini pada akhirnya bisa membuat saya menghafalkan kembali juz 30 ini plus juz 1 sebagai bonus. aamiin...
Saya juga masih menyempatkan membaca buku 2 Muhammad teladanku, walaupun tidak sampai selesai. ya seperti itulah progress hari ini, insya Allah tomorrow will be better, aamiin.


#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Sabtu, 28 Maret 2020

30 days challenge;Day 5

Alhamdulillah hari ini masih diberi kesibukan. Kesibukan dunia maya yang membuat mata jadi berkunang-kunang. Siapa yang bilang guru jadi makan gaji buta? oh sungguh dengan pembelajaran model daring begini kami jadi susah menerapkan kandang waktu, dan akhirnya terkadang melanggarnya. Meskipun sudah dibuat jadwal dan aturan konsultasi, kadang siswa sampai menelpon diluar jam tersebut. Jika di kelas offline, pertanyaan terfokus dalam 1 tempat, saat ini kita harus menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa melalu jalur pribadi. Bayangkan jika 1 kelas terdiri dari 25 orang dan anda mengampu 6 kelas. cukup 10 persen saja yang bertanya di setiap kelas sudah lumayan menguras waktu. 

ah mengeluh sedikit manusiawi ya. hari ini saya tidak sempat membaca sama sekali. benar-benar fokus membenahi data siswa. Alhamdulillah masih sempat memuraja'ah surah abasa sampai selesai. jadi nilainya hanya satisfactory😂. oh oke, insya Allah tomorrow will be better.


#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Jurnal Puasa Pekan Pertama

Saya pekan lalu sempat salah paham jurnal puasa ini. Saya pikir jurnal puasa ini sama dengan tantangan 30 hari yang disetor tiap hari. Jadilah saya sempat menyetor jurnal pekan lalu. ternyata barundisetorkan setelah seminggu berpuasa.

Jadi saya berpuasa dari apa? ya seperti cerita saya pekan lalu, saya berpuasa dari membaca novel-novel platform baca online. Bayangkan di ponsel saya ada 5 aplikasi baca online, belum ditambah dengan play book dan grup-grup baca di salah satu media sosial.  Saya menyadari betapa hobi baca yang satu ini benar-benar jadi salah satu hambatan saya dalam mencapai mimpi-mimpi di mind map. saya kadang jadi seperti orang autis kata suami saya kalau sudah menemukan bacaan yang bagus, tidak mau berhenti sebelum selesai. saya akhirnya membuat kandang waktu, hanya 1 jam sehari untuk hobi ini. Toh saya tahu ini salah satu bahagia saya juga tempat melepas penat paling ampuh saat lelah melanda. Tolak ukurnya apa? Excelent jika memang hari itu saya membaca hanya 1 jam saja. Very good jika saya membaca lebih dari 15 menit. Satisfactory jika saya membaca lebih dari setengah jam. dan need improvement jika saya berinterkasi dengan aplikasi-aplikasi tersebut lebih dari 2 jam. 
Dan inilah hasilnya puasa saya pekan ini. Tak ada yang excellent😭

#janganlupabahagia
#jurnalpuasa
#mingguke1
#kelaskepompong
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Jumat, 27 Maret 2020

30 Days Challenge; Day 4

apa kabar tantangan hari ini?
yah dapat nilai 2 lah ya...
saya masih menyesuaikan diri di pembelajaran daring ini, kadang masih tidak bisa komitmen pada kandang waktu, apapalgi kalau sudah ada telpon dari orang tua siswa yang ingin menanyakan yang kurang jelas. perhatian saya langsung teralih dan wuzz hafalan hilang😂.

hari ini progresnya menghafal abasa sampai ayat 23. membaca buku 2 Muhammad Teladanku; Masa Mudan Rasulullah beberapa lembar. dan kalimat ini akan saya jadikan tagline, " Insya Allah Tomorrow will be better" aamiin...
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional

Kamis, 26 Maret 2020

30 Days Challenge; Day 3


Hari ini lumayan berhasil menyelesaikan tantangannya. Alhamdulillah selesai muraja'ah hafalan surah an nazi'at. Buku 1 Muhammad teladanku juga akhirnya selesai. Target cerpen? mungkin karena menargetkan cuma 1 jadi di awal-awal begini saya masih terkesan santai🙈.

sepertinya saya mau menambah challenge karena adanya wabah corona ini, vhallenge tidak keluar rumah selama 2 minggu, tapi saya awali dulu dengan membeli lauk buat 2 minggu. Untuk sayurnya beli di kang sayur keliling aja tiap hari. Lusa insya Allah saya mulai deh tantangan ini, semoga bisa istiqomah juga untuk tantangan ini :). 


Rabu, 25 Maret 2020

30 Days Challenge; Day 2

Unfortunately, hari ini jauh dari target. Kalau boleh beralibi, menikmati tanggal merah, saya jadi disubukkan dengan urusan domestik. Sudah sejak saya bekerja, urusan cuci setrika didelegasikan ke laudry, hari ini saya coba handle kembali. Setelah itu, malah kepikiran membuat cake lagi. Disamping itu, peran utama menjadi istri dan ibu yang hari ini terasa lebih indah dan bermakna, mungkin efek karena kantor saya akhirnya memberlakukan juga wfh mulai besok.
Jadi apa kabar tantangan 30 hari?
oh need improvement, saya cuma bisa memuraja'ah surah annaba, menambah hafalan surat an-naziat 10 ayat pertama, dan menambah beberapa lembar bacaan siroh Muhammad teladanku. insya Allah ini jadi pelajaran agar esok bisa lebih baik, aamiin

Selasa, 24 Maret 2020

Welcome 30 day Challenge; Day 1

Seperti yang saya ungkapkan di postingan sebelumnya, sepertinya saya akan menikmati kelas kepompong ini karena memang tantangan-tantangan seperti ini yang saya cari. Saya adalah ornag yang harus dipaksa dan ditantang untuk bisa melakukan hal-hal seperti ini, ao thank you so much tim bunda cekatan for making this program.

Jadi apa saja tantangan 30 hari saya:
1. Menghafal ulang juz 30& juz 1. 
2. Menyelesaikan proyek cerpen
3. Membaca tuntas seri Buku siroh Muhammad teladanku

Hari pertama, alhamdulillah saya bisa memuraja'ah surah an-naba dengan level jayyid , membaca sepertiga buku 1 Muhammad teladanku , sedangkan untuk cerpen belum tersentuh hari ini🙈.

Hari ini hari terakhir saya kerja di sekolah, mulai besok alhamdulillah, Kepsek saya melunak memberlakukan program teaching from home. Semoga dengan itu makin membantu untuk menaklukkan tantangan 30 hari saya di atas, aamiin


Akhirul kalam, please stay at home buat siapa saja yang membaca ini saat ini, mari kita bantu tenaga medis kita yang jadi garda terdepan Bangsa kita saat ini dengan tetap di dalam rumah. Jangan sia-siakan pengorbanan mereka dengan keegoisan kita. Kita pasti bisa melewati semua ini dan jadi oemenang melawan virus Covid-19 ini nantinya. 

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatanbatch1



Jumat, 20 Maret 2020

Welcome kelas kepompong❤

Postingan pertama untuk kelas kepompong dengan tantangan yang kali ini saya sukaaa dan saya butuhkan banget. Puasa dari hal yang bisa mengganggu kita mencapai target di mind map, dan target harian yang menjadi track kita mencapai tujuan tersebut.

Oke bermula dari puasa, saya berkomitmen puasa minggu ini yaitu puasa baca wattpad dan KBM. Bukan puasa banget sih, setidaknya mengurangi dan memberikan kandang waktu cukup 1 jam untuk aktivitas tersebut. iya, saya bisa menghabiskan berjam-jam hanya untuk menghabiskan 1 cerita di wattpad🙈. selain itu puasa dari jajanan junk food atau cemilan-cemilan tidak sehat.

untuk wattpad, alhamdulillah hari ini jauh berkurang, karena hari ini saya ada kewahiban lain yang tetap pada akhirnya membuat saya harus memakai ponsel, yaitu memberi materi dan tugas online kepada siswa-siswa saya yang belajar dari rumah. Semoga besok-besok saya tetap konsisten puasa ini.
lalu puasa junk food, sampai sore saya pikir akan berhasil, ternyata sore hari suami pulang membawa pempek dan malamnya saya tergoda membuat indomie goreng yang sebungkus saya makan berdua dengan suami. Besok harus excellent nih puasa-puasanya. aamiin

#jurnalkepompong
#bundacekatanbatch1

Selasa, 10 Maret 2020

Find your Buddy and build happily your buddy sistem❤

Masya Allah, sungguh saya sebenarnya tak menyangka bisa sampai di titik finish kelas ulat ini. Ah tak usahlah disebut satu persatu kesibukan di dunia nyata baik di ranah domestik maupun di ranah publik. Tapi seperti kalimat saya di aliran rasa, bukankah itu justru membuat kita makin bersyukur karena Allah SWT masih memberi kita warna-warni tantangan hidup. 
Jika di tantangan ke-enam tantangannya adalah mencari sebanyak-banyaknya teman berbagi kisah, selanjutnya di tantangan ke-tujuh memgerucut menjadi 3 orang saja untuk mengenal mereka lebih dalam. Maka di tantangan ke-delapan ini, makin mengerucit menjadi 1 orang saja. Seperti proses mencari jodoh, begitu pula proses menemukan buddy ini, ada proses ta'aruf lalu khitbah... tentunya setelah proses pencarian buddy yg klop dan sehati. 
Siapa sangka sang Buddy yang sengaja saya mencarinya di luar regional dan diluar rumah saya di keluarga finansial, justru setelah ta'aruf lebih dekat malah memiliki banyak kesamaan. Bunda Yus saya memanggilnya,  dimulai ternyata kami memiliki teman yang sama, lalu dari provinsi yang sama, dan ternyata juga rekan seprofesi. Yah the power of jodohlah mungkin yang mempertemukan kami. 

Betapa bersyukurnya saya dipertemukan dengan beliau, karena ternyata konsen ilmu yang ingin kami dalami berbeda. Di proses saya mencari bingkisan untuk beliau, justru saya yang banyak belajar. Saya yang tadinya buta tentamg generasi ABCD, dan hanya pernah membaca sekilas tentang Pandu 45 jadi benar-benar banyak belajar, dan berujung berdiskusi hangat dengan beliau. Semoga suatu saat nanti kami bisa bertemu dan melanjutkan diskusi hangat kami di dunia nyata. 

Pada akhirnya, semoga buddy sistem yang kami bangun memiliki pondasi yang kuat, tentu berharap samawa selalu selanjutnya, sampai kelak kami berdua bisa menjelma menjadi kupu-kupu yang indah yang menebar ilmu dan kebhaagiaan bagi orang-orang di sekitar kami.


Mind Map saya setelah revisi akhir kelas ulat

Mind Map Bunda yus
Aliran Rasa Bunda Yus
Jurnal pekan ke-8

Aliran rasa

Assalamu Alaikum Bunda Fia, ijinkan saya menuliskan tentang buncek. 

Alhamdulillah, jujur saya merasa bersyukur bisa ikut di buncek ini. Sampai di tahapan ini, sesuatu banget deh. Awalnya sempat meragu. Waktu bunsay saya ikut kelas offline, waktu cek di buncek, kok jarang temanku yang ikut. Ternyata banyak yang lupa isi pendaftaran, ada yang merasa tidak sanggup, mundur duluan. Saya pikir, ini adalah qadarullah. 

Waktu awal buncek, agak keteteran, banyak hal yang harus saya pelajari. Design, vidio, apalagi tantangan sekarang kan banyak kolaborasi ya. Senang juga sih, cuma ya begitu. Tugas yang lain juga kan menunggu. Akhirnya, sering kerja di hari Senin. Kadang juga mesti berguru pada teman guru yang lebih jago IT.

Akhirnya saya dapat WOW nya saat ikut kelas manajemen emosi. Materi ini sangat penting dan bermanfaat bagi saya. Saya baca pahami baik-baik, praktek, meski belum sempurna. Banyak ilmu yang sangat bergizi. Apalagi saat itu, keadaan diri, memang pas sekali kondisinya.

Sekarang pindah ke keluarga talents maping. Kalau yang ini belum sempat mencermati. Tapi dulu sudah pernah ikut pelatihannya sama Abah Rama. Jadi sisa memperdalam saja. 

Ikutan buncek kayak merdeka belajar betul. Kita memilih sendiri, mengolah ilmunya, memilah yang mana yang penting bagi kita. Waktu bertebaran putluck, saya jarang buka Bu. prinsip saya, fokus pada mind maping saja dulu. Kenapa? Bukan juga karena disiplin. Saya sudah pernah merasakan mabuk ilmu. Saya sering ikut kelas online di wag. Mabuk betulan. Jadi malah mau muntah, gak bisa meresap betul. Jadi di buncek sudah bisa menahan diri, meskipun sangat menarik kalau ada yang go live. Nanti saja kalau lagi lapang.

Serunya buncek, setiap pekan tantangannya betul-betul kejutan. Saya suka, adrenalin belajar ku mengalir lebih kencang. Tapi bukan jadi beban karena saya bahagia menjalaninya. 

Demikian aliran rasa saya. Terima kasih sudah mau menerima carita saya. 

Salam 

Jusria Kadir


Aliran Rasa saya sendiri:
Kelas Bunda Cekatan dengan tagar #Janganlupabahagia dan #MerdekaBelajar pada akhirnya benar-benar menjadi guiding angel saya menjalani proses hidup.

Merancang peta hidupmu sendiri sesuai butuhmu...
Menentukan sendiri fokus dan prosesmu..
Karena hidup sejatinya adalah sebuah proses...
Maka Jalani prosesnya dengan Bahagia wahai Bunda...
Kenali potensi Bahagiamu...
Ciptakan dan usahakan bahagiamu dulu...
Karena keluarga bahagia berasa dari seorang ibu yang bahagia...

2 Bulan di kelas ulat, saya tau ada saatnya saya terengah-engah mengejar. Melewati perjalanan 120KM nyaris setiap hari demi menjemput bahagia saya konsekuensinya tentu lelah dan berujung kurang fokus pada setiap dongeng Indah bu Septi. Sesekali mengeluh atau berhenti sejenak manusiawi, tapi kutelisik bahagiaku berkata jangan menyerah, karena proses inilah salah satu sumbernya. dan disinilah saya di penghujung kelas ulat, masih berdiri tersenyum bahagia menanti tantangan penuh warna berikutnya di tahapan kelas selanjutnya...

1 bulan terakhir di kelas ulat, membuat saya juga teringat salah satu hadits Nabiullah Muhammad SAW:

"Tahaddu Tahabbu"
Saling memberi hadiahlah agar kalian saling mencintai...

Berbagi ilmu, berbagi informasi, berbagi pengalaman, bahkan berbagi hadiah ada di tahapan ini.  Kelas ulat ini membuat saya bertemu dan berkenalan dengan mereka yang sefrekuensi. Sampai akhirnya pekan ini mencari jodoh buddy, dan siapa sangka saya bertemu buddy yang ternyata memiliki banyak kesamaan, padahal sudah sengaja mencari di regional dan rumah yang lain, heheh, itulah jodoh spertinya. Semoga kami selau samawa hingga kelak proses ini mengantarkan kami menjadi kupu-kupu yang indah...aamiin.

Pada akhirnya syukuri semua waktu dan kesempatan yang diberikan olehNya. Sesuai janjNya, bersyukurlah...maka akan kutambahkan nikmatku. Tularkan bahagiamu ke sekitarmu, insya Allah akan bertambah pula bahagiamu.

with love

Nur Afiah



Selasa, 03 Maret 2020

Let's Reflect for a moment;menepi sejenak di tepi Jungle of Knowledge

Masya Allah sudah memasuki pekan ke 7 di kelas ulat ini. Kali ini, para ulat diminta menepi di tepi sungai di pinggiran hutan, merenung, merefleksikan pencarian demi pencarian makanan utama dan camilan di the jungle of knowledge. One thing for sure, I'm really grateful fo joining this Buncek program. Bukan hanya mencari, belajar, dan mempraktekkan ilmu, tapi bagaimana berkenalan, memasuki komunitas baru, juga bagaimana indahnya saling support dan saling berbagi. Jadi seperti inilah refleksi saya  di tepi jungle of knowledge ini, ditemani gemericik air sungai dan angin sepoi-sepoi khas pinggiran hutan yang menenangkan.