Halaman

Selasa, 10 Maret 2020

Find your Buddy and build happily your buddy sistem❤

Masya Allah, sungguh saya sebenarnya tak menyangka bisa sampai di titik finish kelas ulat ini. Ah tak usahlah disebut satu persatu kesibukan di dunia nyata baik di ranah domestik maupun di ranah publik. Tapi seperti kalimat saya di aliran rasa, bukankah itu justru membuat kita makin bersyukur karena Allah SWT masih memberi kita warna-warni tantangan hidup. 
Jika di tantangan ke-enam tantangannya adalah mencari sebanyak-banyaknya teman berbagi kisah, selanjutnya di tantangan ke-tujuh memgerucut menjadi 3 orang saja untuk mengenal mereka lebih dalam. Maka di tantangan ke-delapan ini, makin mengerucit menjadi 1 orang saja. Seperti proses mencari jodoh, begitu pula proses menemukan buddy ini, ada proses ta'aruf lalu khitbah... tentunya setelah proses pencarian buddy yg klop dan sehati. 
Siapa sangka sang Buddy yang sengaja saya mencarinya di luar regional dan diluar rumah saya di keluarga finansial, justru setelah ta'aruf lebih dekat malah memiliki banyak kesamaan. Bunda Yus saya memanggilnya,  dimulai ternyata kami memiliki teman yang sama, lalu dari provinsi yang sama, dan ternyata juga rekan seprofesi. Yah the power of jodohlah mungkin yang mempertemukan kami. 

Betapa bersyukurnya saya dipertemukan dengan beliau, karena ternyata konsen ilmu yang ingin kami dalami berbeda. Di proses saya mencari bingkisan untuk beliau, justru saya yang banyak belajar. Saya yang tadinya buta tentamg generasi ABCD, dan hanya pernah membaca sekilas tentang Pandu 45 jadi benar-benar banyak belajar, dan berujung berdiskusi hangat dengan beliau. Semoga suatu saat nanti kami bisa bertemu dan melanjutkan diskusi hangat kami di dunia nyata. 

Pada akhirnya, semoga buddy sistem yang kami bangun memiliki pondasi yang kuat, tentu berharap samawa selalu selanjutnya, sampai kelak kami berdua bisa menjelma menjadi kupu-kupu yang indah yang menebar ilmu dan kebhaagiaan bagi orang-orang di sekitar kami.


Mind Map saya setelah revisi akhir kelas ulat

Mind Map Bunda yus
Aliran Rasa Bunda Yus
Jurnal pekan ke-8

Aliran rasa

Assalamu Alaikum Bunda Fia, ijinkan saya menuliskan tentang buncek. 

Alhamdulillah, jujur saya merasa bersyukur bisa ikut di buncek ini. Sampai di tahapan ini, sesuatu banget deh. Awalnya sempat meragu. Waktu bunsay saya ikut kelas offline, waktu cek di buncek, kok jarang temanku yang ikut. Ternyata banyak yang lupa isi pendaftaran, ada yang merasa tidak sanggup, mundur duluan. Saya pikir, ini adalah qadarullah. 

Waktu awal buncek, agak keteteran, banyak hal yang harus saya pelajari. Design, vidio, apalagi tantangan sekarang kan banyak kolaborasi ya. Senang juga sih, cuma ya begitu. Tugas yang lain juga kan menunggu. Akhirnya, sering kerja di hari Senin. Kadang juga mesti berguru pada teman guru yang lebih jago IT.

Akhirnya saya dapat WOW nya saat ikut kelas manajemen emosi. Materi ini sangat penting dan bermanfaat bagi saya. Saya baca pahami baik-baik, praktek, meski belum sempurna. Banyak ilmu yang sangat bergizi. Apalagi saat itu, keadaan diri, memang pas sekali kondisinya.

Sekarang pindah ke keluarga talents maping. Kalau yang ini belum sempat mencermati. Tapi dulu sudah pernah ikut pelatihannya sama Abah Rama. Jadi sisa memperdalam saja. 

Ikutan buncek kayak merdeka belajar betul. Kita memilih sendiri, mengolah ilmunya, memilah yang mana yang penting bagi kita. Waktu bertebaran putluck, saya jarang buka Bu. prinsip saya, fokus pada mind maping saja dulu. Kenapa? Bukan juga karena disiplin. Saya sudah pernah merasakan mabuk ilmu. Saya sering ikut kelas online di wag. Mabuk betulan. Jadi malah mau muntah, gak bisa meresap betul. Jadi di buncek sudah bisa menahan diri, meskipun sangat menarik kalau ada yang go live. Nanti saja kalau lagi lapang.

Serunya buncek, setiap pekan tantangannya betul-betul kejutan. Saya suka, adrenalin belajar ku mengalir lebih kencang. Tapi bukan jadi beban karena saya bahagia menjalaninya. 

Demikian aliran rasa saya. Terima kasih sudah mau menerima carita saya. 

Salam 

Jusria Kadir


Aliran Rasa saya sendiri:
Kelas Bunda Cekatan dengan tagar #Janganlupabahagia dan #MerdekaBelajar pada akhirnya benar-benar menjadi guiding angel saya menjalani proses hidup.

Merancang peta hidupmu sendiri sesuai butuhmu...
Menentukan sendiri fokus dan prosesmu..
Karena hidup sejatinya adalah sebuah proses...
Maka Jalani prosesnya dengan Bahagia wahai Bunda...
Kenali potensi Bahagiamu...
Ciptakan dan usahakan bahagiamu dulu...
Karena keluarga bahagia berasa dari seorang ibu yang bahagia...

2 Bulan di kelas ulat, saya tau ada saatnya saya terengah-engah mengejar. Melewati perjalanan 120KM nyaris setiap hari demi menjemput bahagia saya konsekuensinya tentu lelah dan berujung kurang fokus pada setiap dongeng Indah bu Septi. Sesekali mengeluh atau berhenti sejenak manusiawi, tapi kutelisik bahagiaku berkata jangan menyerah, karena proses inilah salah satu sumbernya. dan disinilah saya di penghujung kelas ulat, masih berdiri tersenyum bahagia menanti tantangan penuh warna berikutnya di tahapan kelas selanjutnya...

1 bulan terakhir di kelas ulat, membuat saya juga teringat salah satu hadits Nabiullah Muhammad SAW:

"Tahaddu Tahabbu"
Saling memberi hadiahlah agar kalian saling mencintai...

Berbagi ilmu, berbagi informasi, berbagi pengalaman, bahkan berbagi hadiah ada di tahapan ini.  Kelas ulat ini membuat saya bertemu dan berkenalan dengan mereka yang sefrekuensi. Sampai akhirnya pekan ini mencari jodoh buddy, dan siapa sangka saya bertemu buddy yang ternyata memiliki banyak kesamaan, padahal sudah sengaja mencari di regional dan rumah yang lain, heheh, itulah jodoh spertinya. Semoga kami selau samawa hingga kelak proses ini mengantarkan kami menjadi kupu-kupu yang indah...aamiin.

Pada akhirnya syukuri semua waktu dan kesempatan yang diberikan olehNya. Sesuai janjNya, bersyukurlah...maka akan kutambahkan nikmatku. Tularkan bahagiamu ke sekitarmu, insya Allah akan bertambah pula bahagiamu.

with love

Nur Afiah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar