Halaman

Jumat, 19 Juni 2020

Food Prearation: Step 2 - menyimpan dan mengelola aneka Bumbu dapur

Sebelum masuk bagaimana menyimpan bahan makanan, saya merasa urusan perbumbuan ini menempati prioritas kedua setelah membuat meal plan dan belanja sesuai budget&meal plan. Karena kalau mau masak tapi bumbunya gak ready itu juga kayak php hati🤧🙈. 

Saya termasuk bukan orang yang menerapkan pemakaian bumbu dasar. Merasa tidak sreg saja, karena saya berpikir setiap masakan itu punya takaran bumbu masing-masing, tidak bisa dipukul sama rata. Dan saya merasa sejauh ini perbedaannya dengan bumbu dasar siap pakai hanya di penghalusan bumbu dan pencucian blender. Bedanya paling lama sekitar 5 menit lah ya dengan pemakaian bumbu dasar siap pakai.

Penyimpanan aneka bumbu ini saya bagi kedalam 3 kelompok utama ya.
1. Penyimpanan suhu ruang
2. Penyimpanan dalam Kulkas biasa
3. Penyimpanan dalam freezer

Untuk penyimpanan suhu ruang, saya tempatkan dalam wadah kedap udara seperti diatas. Yang harus selalu ada itu lada(masih butiran, karena kadang beberapa masakan saya sukanya ladanya digerus kasar), kapulaga, bunga pekak, cengkeh, kayu manis(ini ada bubuk dan batangan), pala, lalu ketumbar dan jintan saya beli yang butiran dan saya sangrai kemudian blender. Oh iya ada bumbu rendang juga langsung dari Padang. 
Di foto barisan atas biasanya baru akan habis dalam waktu paling cepat 3 bulan. sedangkan yang dibarisan bawah saya stock sebulan sekali. Selama ini alhamdulillah aman, asalkan wadahnya benar-benar kedap udara dan saat diambil jangan sampai terkena air dan lembab.

Selanjutnya untuk bumbu yang saya tempatkan dalam kulkas.
Inilah bumbu paling urgen terpakai setiap hari di dapur ya mom😁. Maafkan jika tidak sesuai dengan anjuran kesehatan yang mengatakan jangan menyimpan bawang kupas. Tapi ini membantu saya banget yang harus masak cepat sebelum berangkat menjalani tugas publik.
Cara penyimpanan untuk bumbu diatas tetap harus disimpan di wadah kedap udara ya Mom. Alasi dasar wadah dengan tissu, kalau bisa agak tebal ya, begitu juga dengan sisi-sisinya. Untuk cabai, letakkan bawang putih 1 biji atau 2 biji didalamnya, konon katanya bawang putih ini bisa melambatkan proses pembusukan cabe. Setelah itu tutup kembali dengan tissu sebelum ditutup, lapisan tissu atas ini yang harus diganti jika kondisinya sudah lembab ya. Saya belanja stok diatas cukup sebulan sekali, kecuali jika memang ada semacam hajatan atau acara makan-makan dirumah.

Selanjutnya untuk bumbu dedaunan seperti sereh, daun salam, daun jeruk. Jika ingin sangat awet cuci terlebih dahulu, lalu lap dengan serbet bersih sampai benar-benar kering. Untuk sereh, saya potong seukuran 1 jengkal telapak tangan untuk memudahkan pengemasan. Selanjutnya dedaunan tersebut saya masukkan ke kemasan plastik lembaran dan saya letakkan di pintu freezer. Tetapi saya jarang melakukan ini, Saya lebih sering menyimpannya dalam kontainer kedap udara dengan metode seperti penyimpanan bawang diatas. Sebulanan awet alhamdulillah.

Untuk Jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur. ada 2 metode juga. Metode pertama, setelah dicuci bersih dan dilap sampai benar-benar kering, saya kupas dan iris tipis kemudian masukkan ke kemasan plastik lembaran, dan simpan di freezer. Jika ingin dipakai langsung diambil saja beberapa keping sesuai resep yang ingin kita buat dan ikut diblender bersama bumbu lainnya. Metode kedua, setelah dicuci dan dilap bersih sampai kering, saya cukup memotongnya seruas jari tanpa dikupas, masukkan kedalam toples atau botol berisi air, dan simpan di kulkas biasa. ganti airnya seminggu sekali😊. Sekaki lagi saya juga membeli bumbu diatas cukup sebulan sekali.

Sekian dulu cerita food preparation step 2 ini ya, sampai ketemu di step selanjutnya😊.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar