Halaman

Senin, 08 Juni 2020

Food Preparation: Step 1- Make a Meal Plan (Menyusun rencana menu)


Saat awal menikah 13 tahun yang lalu, kehidupan saya berubah drastis. Dari anak tunggal nan manja yang semuanya serba disediakan, tiba-tiba 3 hari setelah menikah diboyong suami ke pulau seberang berjarak ribuan kilometer dari kampung halaman tanpa ada sanak saudara dan kerabat. Seminggu pertama kami masih santai makan diluar, Surabaya mungkin salah satu surga masakan murah di Indonesia. Tapi ternyata, naluri emak-emak saya mulai bekerja. Saya sepertinya bisa lebih hemat dari sekarang, apalagi pendapatan suami waktu itu benar-benar “cukup”, yah khas mahasiswa tugas belajar di masanya. Dari sinilah saya mulai belajar tentang food preparation walau saat itu istilahnya belum seheittzz beberapa tahun terakhir.


Meal preparation yang sudah hits beberapa tahun belakangan ini di seantero dunia dan jutaan orang sudah mencoba melakukannya kalau menurut saya sih istilahnya saja yang baru, tetapi sebenarnya banyak orang tua kita sudah menerapkannya sejak dahulu tanpa tahu istilahnya. Tujuan meal preparation juga mungkin tidak akan sama oleh setiap pelakunya. Kebanyakan mungkin karena ingin menghemat waktu dan uang, beberapa lainnya melakukannya dengan alasan kesehatan, bahkan ada juga yang tujuannya ingin mengurangi food waste. Jadi setiap keluarga itu punya ciri khas masing-masing.

Step pertama dari food preparation menurut saya adalah merencanakan menu  atau membuat meal plan. Membuat meal plan akan membantu kita kelak membeli dan memilah bahan makanan yang akan kita simpan tanpa akan tersimpan lama terlupakan atau membusuk. Oh iya food preparation, khususnya meal plan ini tidak usah dibuat kaku atau malah pusing karena terkena badai informasi banyaknya contoh dan sumber bacaan. Selalu ingat saja bahwa kondisi setiap keluarga berbeda, kebutuhan masing-masing keluarga juga pasti berbeda, selera seseorang bahkan juga beda-beda. Sesuaikan saja dengan kekhasan keluarga kita masing-masing dan terpenting jalani dengan bahagia.

Ada beberapa manfaat dari membuat meal plan berdasarkan pengalaman saya beberapa tahun ini membuat meal plan:


1.Menghemat Waktu

Ke pasar setiap hari atau let say ke tukang sayur saja itu bisa membutuhkan banyak waktu loh. Sebagai contoh, sekarang rumah saya walau dekat dari pasar, saya sudah bisa memasak 1 jenis masakan sederhana setara dengan waktu saya bolak balik ke pasar. Membuat meal plan juga bisa menghindarkan kita dari kebingungan mau memasak apa hari ini yang juga bisa menyita waktu.

2. Menghemat Budget

Membuat meal plan benar-benar bisa menghemat pengeluaran. Pertama, dapat menghindari pembelian bahan makanan yang terlalu banyak atau berlebihan karena tidak ada lagi kelebihan belanja atau bahan makanan yang mubazir dan membusuk di kulkas karena kita hanya membeli sesuai list. Kedua, menghemat bahan bakar kendaraan karena tidak bolak-balik ke pasar. Ketiga, membeli dalam jumlah banyak biasanya akan lebih murah. Contoh membeli bawang 1kg akan jauh lebih murah dibanding membeli sebungkus kecil di tukang sayur. Terakhir, bagi yang sudah menerapkan financial planning, menu dapat disusun sesuai aggaran yang telah ditetapkan sehingga mengurangi adanya kebocoran anggaran.

3. Membuat kita kreatif dan belajar memasak aneka resep baru

Membuat daftar menu akan membuat kita lebih kreatif dalam memadu madankan aneka lauk. Tentu kita akan merasa tertantang untuk membuat menu yang variatif dan berbeda-beda. Kita akan mencoba memasak makanan yang sebelumnya mungkin belum pernah kita buat.

4. Membuat anggota keluarga jadi terbiasa merasakan aneka jenis menu sehingga selain menghindarkan mereka dari rasa bosan dari menu yang itu-itu saja, juga akan membuat mereka lebih gampang beradaptasi jika berpindah domisili ke daerah-daerah baru.

Lalu bagaimana cara atau tips menyusun meal plan ini, berikut pengalaman saya dalam menyusun dan menerapkan meal plan ala keluarga kami:
1. Pastikan memulainya dengan rasa bahagia. Saya pribadi selalu excited jika sudah saatnya kembali menyusun menu 2 mingguan kami.
2. Buat menu mingguan sesuai budget yang telah ditetapkan. Saya pada awalnya menyusun menu dengan menentukan budget harian, tetapi karena kurang fleksibel saya jadi mengubahnya jadi budget mingguan, dan setahun ini menjadi budget dua mingguan. Jadi jika minggu ini over budget, berarti minggu depan budgetnya dikurangi. Hal yang sama untuk yang masih menerapkan pola harian, contohnya jika anda menetapkan budget masak sehari Rp 30,000, lalu anda belanja Rp 40,000, mungkin esok atau lusanya budgetnya bisa dikurangi, biarkan mereka saling menutupi. Sekali lagi jangan terlalu kaku dalam budgeting ini.

  3. Karena saya sekalian ingin menerapkan pola penghematan, saya akan memilih belanja bahan A dimana, bahan B dimana, dan sebagainya. Poinnya, tetapkan akan berbelanja dimana.
4. Tanyakan pada anggota keluarga apa ada permintaan masakan untuk minggu tersebut. Juga perlihatkan susunan menunya pada mereka jika telah selesai disusun.
   5. Kombinasikan menu. Usahakan tidak ada menu yang sama dalam seminggu kecuali atas permintaan anggota keluarga. Usahakan menu yang lengkap dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak dan vitamin semua sudah terakomodir dalam list menu yang sudah kita buat. Jadi di keluarga kami akan ada sayuran dan lauk hewani setiap harinya. Tugas berikutnya, memadu madankan lauk-lauk tersebut. Sebagai contoh, sayur tidak terbatas pada sayur bening, tumis, atau santan saja. Keripik sayuran, sayur yang dibuat dengan tepung crispy, ote-ote, bahkan asinan jakarta pun sudah terasuk sayur kan 😃.
6. Karena kami suka membeli bahan lauk dengan jumlah minimal 1kg, jadi 1 bahan lauk bisa diolah jadi dua atau tiga menu masakan yang berbeda. Sebagai contoh udang 1kg, akan jadi udang goreng tepung, udang saus tiram, dan bola-bola udang. Ingat membeli dalam jumlah lebih banyak biasanya lebih murah.


7. Dalam seminggu yang 7 hari itu kami akan mengolah lauk secara variatif, misalnya Senin lauk ayam, selasa udang, rabu daging, kamis ikan, jumat tahu/tempe/telur, dst.
8. Menyusun kombinasi menu. Contohnya menu basah dan kering juga menu rumit dan mudah. Jika lauk hewaninya basah maka dipadukan dengan lauk nabati yang kering.  Kadang malah hanya ada 1 menu di meja makan kami yang sudah terdiri dari sayur dan protein hewani, seperti sop buntut atau rawon dengan kecambah dan telur asin. Sekali lagi fleksibel saja ya.
9. Jumlah menu dan banyaknya sesuaikan dengan kebutuhan anggota keluarga sehingga tidak ada yang tersisa. Pelan-pelan kita akan akrab sendiri dengan poin ini.
10. Tulis resep yang belum kita ketahui pada saat menyusun meal plan. Tempel ditempat yang mudah dilihat. Percayalah ini akan menghemat waktu dibanding baru mencari resepnya saat akan memasak.
11. Sebagai alternatif, siapkan frozen food seperti bakso, nugget, sosis, dll serta stok telur. Di keluarga kami sih seringnya terpakai untuk sarapan atau ada yang kelaparan tengah malam.

Sejauh ini, itulah tips-tips yang bisa saya berikan, mungkin ada tips lain, silahkan koment dan mari berbagi pengalaman 😊. I do appreciate it. Untuk Food prepration tahap selanjutnya seperti cara menyimpan bahan makanan akan dibahas di post selanjutnya. Jika ada yang ingin printable seperti dibawah, silahkan komen, saya akan dengan senang hati membagi templatenya.



  Thank you for reading ðŸ’–.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar