Halaman

Jumat, 08 Mei 2020

Welcome Tahap Kupu-kupu; Jurnal 1

Bismillah, akhirnya Mahasiswa sudah jadi kupu-kupu muda.
Pekan ini adalah pekan pertama di tahap ini dan mahasiswa buncek langsung diperkenalkan dengan mentorship program. Setiap orang jadi mentor dan jadi mentee. Sepemahaman saya dari cerita Bu Septi seorang mentor tidak harus sesuai mind map, pikirkan saja ilmu yang kita rasa kita kuasai. Kalau sebagai mentee, sebaiknya yang berhubungan atau menunjang mind map kita. Tujuan di tahap kupu-kupu ini intinya setiap mahasiswa siap menjadi mentor dan siap menjadi mentee.

Dan mulailah perjalanan saya ditahap ini mencari mentor sambil membatin siapkah juga saya menjadi seorang mentor? saya memilih jadi mentor di bidang apa? setelah melihat beberapa profil mentor, makin turunlah rasa percaya diri saya. Wah mentornya keren-keren. Pada akhirnya saya diskusi dengan suami, sahabat yang sama-sama di buncek ini tapi beda regional, dan teman seregional. Ada 2 saran, mentor pengajaran Bahasa Inggris atau mentor food preparation. Setelah merenung, saya akhirnya memilih food preparation karena saya belum punya pengalaman mengajar bahasa Inggris pada Ibu-ibu. Dan dengan mementori food preparation, saya pun pasti akan ikut belajar dan langsung praktik. Saya sudah bisa membayangkan step-step program mentoringnya di kepala.  Bismillah, setelah mendaftar, tak sampai sejam sudah ada 5 orang yang menjapri untuk menjadi mentee. Saya tentu saja bahagia tapi juga bersamaan dengan datangnya kembali rasa minder. Aduh bisakah saya jadi mentor yang baik nantinya. Setelah berpikir matang-matang, saya memberanikan diri hanya menerima 3 mentee. Mentee pertama, ada Mbak Oktalia Lucky Wirawan dari IP Malang. Dan disinilah saya merasa dunia itu memang sempit, ternyata Mbak Lucky ini asli Manokwari, malah rumahnya cuma beda beberapa gank dengan rumah kontrakan saya di sini. Hanya saja Mbak Lucky sudah pindah mengikuti suami ke Malang, tetapi keluarga besarnya masih disini. what a surprise! Komunitas yang isinya mahasiswa dari banyak belahan dunia, malah ketemu mentee yang ternyata tetangga,hehe. Alasan Mbak Lucky memilih saya menjadi mentornya adalah  "Saya sering terkendala pada hal ini mb. Mau hemat jadi boros karena bahan banyak yg rusak."  Mentee kedua saya adalah Mbak Mega Mustikha dari IP Sulawesi. Lagi-lagi sekampung, berdomisili di Makassar, tempat saya berasal. Saya jadi senyum-senyum sendiri kembali saat menuliskan ini. ketika saya menanyakan alasa Mbak Mega memilih saya, beliau  "Masya Allah 😍🙏 sy mega dri IP Sulawesi, tepatnya makassar 🤝 tertarik banget mba, sy doyan makan tp saat ini lg puasa jajan jd sering masak, tp pemula banget urusan perdapuran 🤣". Wah cocoklah ini kita belajar sama-sama. Terakhir mentee ke-3 saya adalah Mbak Nur Sholihah dari IP Banten. Kali ini namanya yang sama, Mbak Nur mwnyapa saya dengan "Assalamualaikum mba. Salam kenal saya nur sholihah dr IP banten. Mau ikut belajar bleh yah mba? Saya mash suka bgung sama food prep. Tpi pengen bget bsa biar lbh praktis, oh yah ibu rumah tangga dan belum memiliki anak." 
Setelah berkenalan lebih lanjut dan menggali kebutuhan masing-masing karena pasti setiap keluarga itu berbeda karena kondisi orang beda-beda, kebutuhan masing-masing keluarga beda, selera juga beda-beda, dan yang pasti tujuan meal prep juga bisa beda. Saya juga meminta para mentee menyiapkan apa saja yang nanti dibutuhkan, seperti food container, tissu, dll. Disamping itu saya juga memberitahu kalau akan ada challenge harian atau mingguan. Saya juga memberikan link postingan lama saya di blog tentang food preparation. Kami berempat akhirnya menyepakati Jam online kami. berhubung kami terbagi dalam 3 zona waktu, WIB, Wita, dan WIT. Begitulah sekilas program saya selaku mentor.

Lalu sebagai mentee, pada awalnya saya belum tau kalau kita hanya boleh memilih satu mentor, jadilah saya memilih 3 mentor, di bidang berbenah rumah(konmarie), Hafidz Qur'an, dan financial planning. Esoknya, setelah ada peraturan kalau kita hanya boleh memilih satu mentor, saya dengan berat hati pamit pada kedua mentor saya, dan memantapkan hati memilih mentoring di bidang perencana keuangan dengam Mbak Siva sebagai mentornya.Mbak Siva ini salah satu panutan saya di keluarga finansial, salah seorang certified financial planner. Betapa beruntungnya saya dimentorin beliau. Saya jadi tidak sabar menunggu tantangan-tantangan dari beliau.

Pada Akhirnya saya ucapkan selamat berproses di tahap kupu-kupu kepada diri sendiri dan Mahasiswa yang lain, semoga kelak kita semua bisa bertransformasi menjadi kupu-kupu indah, aamiin


#jurnalke1
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar