Halaman

Rabu, 14 Februari 2018

Day 13: The most important of all... Mengenalkan konsep rezeki pada anak

Sampai sejauh ini, sudah hari ke 13, saya baru menyadari hal ini belum saya bahas, kalaupun di bahas hanya selewat saja. Bagaimana mengajarkan konsep rezeki pada anak. Darimana, cara dapatnya bagaimana,  bagaimana menghabiskan rezeki yang terbaik menurutNYA.

Zidan bukan anak yang gampang di ceramahi atau suka mendengarkan nasihat panjang lebar. Jadi kami biasanya menyisipkan siraman rohani begini ya saat berada dalam sikon yang sesuai atau saat-saat pillow talk santai sebelum tidur.

Memberi tahukan Zidan bahwa rezeki itu berasal dari Allah tentu sudah sejak lama kami katakan, tapi tentu tetap harus diulang-ulang, apalagi kalau kami sudah ajak buka surah saba ayat 23
"siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi? Katakanlah Allah".
Kalau sudah menyangkut firman Allah, yang katanya Zidan ini bukan quote manusia ya mi, hehe, pasti akan bisa lebih gampang diterima oleh anak. Beli baju baru misalnya, kalau ditanya ini dari mana , dari Allah melalui gaji abi, walau kadang nyeleneh dari malaikat mikail tadi😂. Jadi sekalian kami memahamkan kalau rezeki itu datangnya hanya dari Allah, jadi tak ada tempat meminta selain kepadaNYA. Soalnya ngeri juga sekarang banyak perilaku menjurus syirik seperti mendatangi dukun buat minta pelaris, memelihara tuyul, yang benar-benar tidak bisa diabaikan untuk segera memberi tahu anak tentang ini. Selain cara "mistis" begitu sekalian juga menasihati santai Zidan untuk memperoleh rezeki dengan cara yang halal. Karena godaan itu akan selalu datang dari syaithon bahkan berupa harta melimpah yang diperoleh dengan cara yang kotor. Abinya mencotohkan real yang pernah dialaminya kalau ini😂.

Allah swt juga sudah menjamin rezeki masing-masing mahluk. Dan datanglah pertanyaan itu, "kalau sudah punya rezeki masing-masinng berarti gak usah capek-capek kerja donk, entar dari sananya sudah dikasih sedikit dari Allah, biar kerja keras ya tetap segitu dapatnya. Setelah puyeng-puyeng browsing dan nanya bapak akhirnya kami sama-sama buka Surah An-Najm ayat 39
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya".
Jadi rezeki itu juga tetap ditentukan besarnya ikhtiar seseorang. Sekalian sebagai alasan kalau dia bertanya kenapa ada orang kok tidak sholeh tapi rezekinya banyak. Ya karena mereka rajin dan berusaha keras.

Selanjutnya cara mengelola rezeki, seperti yang belum sempat saya bahas juga si ZIS ini, ada hak orang lain dalam rezeki yang kita terima. Qanaah dalam menerima rezeki dariNYA misal ketika tau dagangan emaknya sepi. Jangan terlena akan limpahan rezeki apalagi membuat kita jadi terkena penyakit wahn alias terlalu cinta dunia ketika kami lagi dapat banyak rezeki misalnya. Menjelaskan juga bahwa Allah membenci perilaku mubazir ketika ia lagi pengen makan di luar padahal saya sudah masak banyak. Bagaimana kita harus membelanjakan harta di jalan Allah, jangan sampai malah membuat kerusakan seperti kala ia dikasi waktu bermain handphone dan sangat sedih dan gak terima ketika jam main hpnya sudah habis. Jangan malah menjadi lalai karena rizkiNYA. Daan terakhir, rezeki tak melulu masalah harta dan uang tapi juga teman yang baik, kesehatan, kelancaran dalam belajar juga adalah rezeki tak bernilai dariNYA.

Mungkin sedari tadi ini terdengar teoritis tapi yakinlah menjelaskan kepada Zidan hal ini tak seteoritis itu, kadang sambil main ludo😂 kadang sambil makan, kadang sambil main smackdown ala-ala dan banyak sikon lainnya 😂

=====================
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar