Halaman

Selasa, 18 Februari 2020

Camping bareng di Hutan Pinus

Jika diminta mendeskripsikan tugas pekan ini bagaimana, saya akan jawab luarrrrr biasa😂.

Saya yang selama ini sudah dalam zona nyaman mengerjakan tugas buncek dengan metode perenungan yang dalam, berusaha memahami apa yang saya inginkan, menerapkan beberapa ilmu yang saya dapatkan dari beberapa keluarga yang saya ikuti, tiba-tiba harus keluar dari comfort zone tersebut. Diharuskan berkenalan dengan bunda cekatan yang tidak berada dalam 1 regional dan 1 keluarga bukan hal yang mudah bagi saya. Ya, jika pernah ikut talents mapping mungkin bakat relator saya berada paling bawah kata seorang teman😂. Sebenarnya bukan enggan berkenalan, saya orang yang sangat senang berkenalan dengan orang baru di dunia nyata, tapi dengan menjapri atau menjawab japrian satu persatu dengan media daring lumayan mengganggu manajemen waktu saya😅 tapi inilah bunda cekatan dengan segala tantangannya, we have to fight then 😉. 

Pekan ini pun pekan yang lumayan sibuk untuk saya. Beberapa kewajiban di ranah publik harus dituntaskan, belum lagi ada hajatan besar di tempat saya bekerja di ranah publik selama 2 hari berturut-turut. jadi camping ground saya hanya berisi 14 bunda cekatan. Harapannya walaupun kuantitasnya sedikit, semoga kualitas pertemanan kami sebaliknya, silaturrahmi kami tetap terus terjalin,aamiin. jadi seperti inilah grafik hasil camping saya


Di camp ini saya mencoba berkenalan dengan macam2 ulat dari berbagai keluarga, kemudian mewawancarai mereka mengenai Keluarga Favorit yang pernah mereka kunjungi di family gathering ini. 

Dimulai dari diri saya sendiri. 
Sejak di awal kelas ulat saya memilih manajemen finansial. alasannya, meskipun terkesan duniawi tapi mengelola keuangan keluarga juga merupakan salah satu kunci keharmonisan rumah tangga. Ibu sebagai manajer keuangan keluarga sudah seharuanya mempunyai ilmu di bidang ini. Di keluarga ini banyak pakar perencana keuangan yang sudah tersertifikasi, juga bunda-bunda yang melek investasi pasar uang sepertinsaham.dan reksadana. Di keluarga finansial ini juga kita diingatkan bukan hanya bagaimana mengelola pemasukan, pengeluaran, tabungan dan investasi, tapi juga Ziswaf dengan mottonya "kaya harta, kaya hati, siap berbagi" 

Selain keluarga finansial, saya juga akhirny jatuh hati pada keluarga cinta Al Qur'an, ada beberapa hafidzah juga perintis TPQ di keluarga ini yang sering aharing bagaimana metode menghafal dan muraja'ah mereka,cara mereka merintis TPQ, maupun sama-sama mentadabburi beberapa surah pilihan dalam al Qur'an

Dan inilah data 5 orang teman yang saya ambil datanya secara acak di lokasi Camping :)

1. Aisyah Fitriana, IP Samkabar.
Keluarga favorit: keluarga manajemen Emosi.
Alasannya:
❤ Karna banyak sharing pengalaman dari tmn2 yg senior dan memang sdh di bidangnya (ada psikolog, terapis, trainer) yg ilmunya daging semua. 
❤ Karna langsung bs dirasakan manfaatnya untuk kesehatan mental dan jiwa saya pribadi dan bbrp tmn di grup yg sdh memberikan testimoninya

2. Fatimah Az Zahra,  IP Depok
Kelyarga Favirit:  Keluarga gizi
alasannya:
Sy sendiri fokus di keluarga gizi krn mmg basic sy di gizi dan teknologi pangan. Mau perdalam gizi kesehatan anak dan keluarga disana.
Ikhtiar kl misal Allah titip anak keduanbiar lebih siap fisiknya jg.

3. Revika Nurbayani Syabaan, IP Aceh
Keluarga favorit:bermain bersama anak
Alasannya:
Karena saat ini anak anak masih 3 tahun dan 2 tahun, jadi keluarga temanda sesuai dengan kebutuhan saya saat ini. Adapun keluarga homeschooling dan portofolio hanya sebagai penunjang. Agar bisa bermain dengan lebih terarah dan terdokumentasi.

4. Rahmawati, IP bandung.
Keluarga Favorit: temanda family. Keluarga lain yang saya kunjungi adalah keluarga HS, 24Hours School.
Alasannya:
Apel yang paling saya suka ada di temanda family karena sesuai dengan tujuan di mind map saya yaitu karena bermain adalah dunia anak2 sehingga saya ingin bermain anak2 saya itu bermakna tidak asal main sehingga menunjang tumbangnya dan juga selaras dengan penguatan fitrahnya. 

5. Hidayatunnur, IP Jakarta
Kelas Favorit : Manajemen Emosi
Alasanny :
Memenuhi kebutuhan saya untuk belajar mengelola emosi sebagai Istri dan Ibu yang bahagia lahir dan batin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar