Halaman

Jumat, 24 Februari 2017

NHW#5 BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR

Alhamdulillah memasuki pekan ke-5 matrikulasi, NHW pun semakin menantang saja. Tapi jujur NHW5 ini saya dilanda kebingungan. Desain pembelajaran, secara teori dan praktik sebenarnya sudah pernah saya dapatkan di bangku kuliah. Tapi begitu desain pembelajaran ini harus dibuat untuk diri saya sendiri, saya pun mulai bingung mau mulai darimana dan menulis apa,hehe. Jadi, saya mencari tahu dulu apa sebenarnya desain pembelajaran, desain pembelajaran merupakan suatu rancangan kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematik dan memiliki tujuan utama untuk menjamin kualitas dari kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung. Ada banyak model desain pembelajaran yang sudah ada yang bisa kita contoh bahkan kita juga bisa membuat desain pembelajaran yang memang benar-benar ala kita. Satu yang pasti saya ingin proses belajar baik saya ataupun anak-anak itu harus tetap menyenangkan, harusnya tidak membuat rasa tertekan sedikit pun bagi si pembelajar. Proses itupun harus disesuaikan dengan karakteristik si pembelajar. Kebetulan saya dan anak sama-sama tipe visual-kinestetik, hanya saya dominan visual dan anak seimbang. Di tugas NHW kali ini saya akan memakai desain pembelajaran Gerlach dan Ely dengan beberapa penyesuaian. Ada beberapa komponen dalam model pembelajaran ini:
1.       Merumuskan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini adalah target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Walaupun selalu ada stigma bahwa belajar itu adalah proses atau hargai proses belajar dibanding hasilnya. Saya pun setuju dengan hal tersebut, tetapi karena saya adalah orang yang sangat target oriented mempunyai target yang ingin di capai membuat saya makin semangat dalam melakoni suatu proses pembelajaran.
Jadi, tujuan pembelajaran yang ingin saya capai adalah:
Bunda sayang : jadi ibu yang sabar dan bisa mengontrol emosi, menjadi guru homeschooling favorit bagi anak sendiri.
Bunda cekatan : cakap dalam manajemen waktu, finansial, dan rumah tangga.
Bunda produktif : bisa menghasilkan sesuatu dari rumah, bisa menjahit pakaian anggota keluarga.
Bunda sholehah : selalu bisa membawa keluarga makin mendekat pada Allah swt serta berakhlakul karimah, terlibat aktif dalam kegiatan sosial bagi anak-anak pada khususnya dan masyarakat ada umumnya.
2.       Menentukan materi
Materi sebenarnya bisa didapatkan dari mana saja. Seluruh isi alam ini ada banyak hal yang bisa dijadikan sumber bahan ajar. Karena saya ingin mendalami ilmu homeschooling, menjahit, dan pemasaran hasil masakan saya, materi itu paling banyak bisa dapatkan dari internet baik berupa artikel maupun hasil diskusi seminar. Materi menjahit karena saya ikut kursus berarti dari instruktur saya. Sedang, materi marketing selain otodidak memperluas jaringan dan berdiskusi dengan orang-orang yang lebih duluan berkecimpung, juga dari media internet.
3.       Penilaian kemampuan awal
Diistilahkan pretest,  tidak butuh pretest yang formal sebenarnya, Karena memang semuanya dimulai dati titik 0 km, menyesuaikan dengan beberapa hal yang telah dipelajari sebelumnya.
4.       Menentukan strategi

Menurut Gerlach dan Ely, strategi pembelajaran adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran. Membaca sendiri bahan ajar, latihan langsung terhadap materi yang telah dibaca.Selain langsung mempraktekkan apa yang telah dibaca (tentunya setelah menganalisis kebenaran dan kecocokannya pada kita), juga ada proses mencari sendiri konsep yang diinginkan, proses diskusi 2 arah dengan anggota keluarga, mengembangkan minat atau pasion anak, serta melibatkan keluarga dalam proses pemecahan masalah. Dan tentu saja ada proses observasi dan sharing apakah kita dan anak-anak nyaman dan bahagia terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.

5.       Pengelempokan belajar
Tidak memerlukan pengelompokan belajar karena pembelajarnya hanya 1 orang.

6.       Pembagian waktu
Mempelajari ilmu homeschooling maksimal 1 jam ba’da shubuh, pengaplikasiannya pada anak secara formal ba’da dhuhur – jam 2 siang. Pembelajaran yang membutuhkan praktek ba’da ashar. Pemasaran tak mematok waktu khusus, menjahit jadwal saya mulai bulan depan 1jam ba’da maghrib. Sedangkan membuat makanan yang ingin dipasarkan saat malam hari saat anak sudah tidur.

7.       Menentukan ruangan
Kebanyakan di dalam rumah, selebihnya di alam bebas, atau komunitas serta kunjungan ke tempat tertentu (panti asuhan, perpustakaan,dll).

8.       Memilih media
Media cetak seperti buku (parenting book) atau modul (menjahit),  media teknologi komputer (website),  media sosial buat pemasaran. Dan sebenarnya masih banyak lagi ciptan Allah swt di muka bumi ini yang bisa dijadikan media pembelajaran.

9.       Evaluasi hasil belajar
Untuk mengetahui apakah target yang kita inginkan tercapai tentu harus ada evaluasi. Evaluasi menjadi pendidik homeschooling mungkin bisa dilihat dari evaluasi terhadap hasil belajar anak. Sebagai bunda solehah dan bunda sayang, sudah bisa mengontrol emosi dengan baik, berarti penguji dan pemberi nilai disini suami dan anak sendiri J . checklist yang sudah dibuat di NHW#2 sudah 90% terisi dengan baik. Sudah bisa menjahit pakaian sederhana. Sudah mulai memasarkan produk sendiri.

10.   Menganalisis umpan belajar
Hasil dari evaluasi di atas harus dianalisis apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai dengan baik atau belum. Jika ada yang belum tercapai maka harus dicari sebab atau kelemahan dari proses yang telah dilakukan.


Alhamdulillah selesai juga NHW minggu ini. Diatas semuanya, tentu pasrahkan semua proses yang telah kita lakukan ini ke Sang maha Pengatur, seperti saya kutip kata-kata abah Ihsan, “jagalah ibadah harian kita karena ibadah harian dan kefuturan kita sangat berbanding lurus dengan kondisi emosional kita”. Sedangkan menurut saya, kondisi emosional berperan sangat penting terhadap proses pembelajaran yang kita lakoni.

Semoga desain pembelajaran ini bisa diaplikasikan dengan baik oleh saya dan tentunya harus konsisten.

Salam Ibu profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar