Halaman

Selasa, 21 Januari 2020

Mengatur Keuangan Keluarga

Judul postingan ini bahkan sudah ada tetapi hanya dalam versi Bahasa Inggris pada postingan tahun 2012.  Wow, 8 tahun yang lalu. Lantas kenapa masih berkutat di topik yang sama. Ya karena hidup itu dinamis, aplikasi aja selalu minta diupdate 😎. Selain itu topik ini memang sangat saya sukai dan akan selalu penting dalam keharmonisan suatu rumah tangga😉.

Family Financial Planning or Family Financial management is one of the key to reach your dream rite? 

Merencanakan dan mengelola keuangan sangatlah penting bagi sebuah keluarga, merangkum dari berbagai sumber ada beberapa alasan kenapa sebuah keluarga memerlukan perencanaan keuangan:
1. Untuk mencapai tujuan keuangan keluarga
2. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun
3. Fisik manusia tidak akan selalu sehat
4. Mengantisipasi kejadian tak terduga
5. Mengurangi stress
6. Menghindari utang
7. Mengutamakan Sedekah dengan teratur

Lantas mulai dari mana sebuah keluarga merencanakan atau mengelola keuangannya? Versi keluarga kami sesuai di mind map yang sebelumnya saya buat, Kami memulai dari menetapkan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Tujuan keuangan ini lantas kami bagi lagi menjadi Tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek kalau bersi kami biasanya berdurasi paling lama setahun, jangka menengah 1 - 5 tahun, dan Jangka Panjang diatas 5 Tahun. Tujuan jangka pendek contohnya ada barang yang ingin dibeli, mudik, liburan yang tidak membutuhkan banyak budget tapi tetap direncanakan dan menyiapkan dana tak terduga. Tujuan jangka menengah misalnya investasi tanah kecil atau LM, renovasi rumah kecil-kecilan, umroh, liburan yamg membutuhkan budget lumayan, kendaraan,dll. Dan, tujuan jangka panjang contohnya Dana pensiun, dana haji, dana pendidikan anak, dana membangun Rumah kost, dll. Lagi-lagi diatas hanyalah contoh. Masing-masing keluarga akan berbeda tujuan keuangannya masing-masing juga jangka waktu yang dibutuhkan. Setelah membuat tujuan ini, kemudian hitunglah memakai kalkulator finansial yang sudah tersebar di berbagai website atau aplikasi jumlah yang anda harus sisihkan setiap bulannya untuk setiap pos yang sudah disesuaikan dengan pendapatan keluarga anda.

Setelah selesai menetapkan Tujuan keuangan dan menghitung jumlah yang harus anda sisihkan per posnya, lalu kami akan membuat anggaran belanja. Kami memakai aplikasi financial islami sejak tahun 2010 dan alhamdulillah merasa cocok dengan aplikasi tersebut. Anggaran ini terdiri atas anggaran bulanan dan anggaran mingguan. Anggaran bulanan sudah mencakup tabungan, investasi, dan kebutuhan bulanan yang sudah diestimasi harganya, jangan lupakan anggaran untuk refreshing walau cuma sekedar makan di Cafe sederhana setiap minggunya juga anggaran untuk kebutuhan tak terduga . sedangkan anggaran mingguan terdiri dari belanja kebutuhan mingguan, biasanya untuk konsumsi lauk seminggu, lagi-lagi selipkan anggaran tak terduga juga barang lima puluh ribu rupiah disini. apa yamg dilakukan jika dana tak terduga tak habis di setiap bulannya, ya kami masukkan ke rekening khusus dana tak terduga😉.

setelah selesai dengan anggaran keuangan keluarga selanjutnya mencatat cashflow keluarga. Disinilah dibutuhkan komitmen dan keistiqomahan kita dalam mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran. Kami selain di aplikasi finasial islami di laptop juga memasang aplikasi my expense manager di gawai masing-masing. Tak usah hiraukan kalau ada yang mencemooh dan mencibir anda di bagian ini. Ingat saja mimpi-mimpi yang ingin ada capai😊. Saya pribadi sih sudah kebal kalau ada yang ketawain. 

selanjutnya, yang ke-4, ini sebenarnya seiring sejalan dengan yang nomor 3 diatas. Buatlah rekening atau tempat tersendiri untuk masing-masing tujuan keuangan yang ingin dicapai. Disinilah anda bisa memakai instrumen investasi. Misalnya Dana darurat, kami menyisihkan 250 ribu rupiah setiap bulannya untuk pos ini sampai jumlah dana darurat yang kami telah hitung menurut profil risk keluarga kami terpenuhi. Untuk pendidikan anak, kami menabung melalui tabungan rencana dan reksadana yang langsung dipotong setiap bulannya dari rekening suami. Disamping itu, jika ada bonus atau lebihan uang Dinas luar suami sisanya setelah sedikit bersenang-senang ditabung sampai cukup untuk membeli kepingan LM 5/10/ gram. Jadi ada 3 instrumen untuk dana pendidikan disini. Sebenarnya tidak melulu untuk pendidikan sih. seridaknya kami berkomitmen itu untuk anak-anak.

Lalu tabungan hari tua, kami juga menyisihkan sedikit perbulannya di rekening khusus tanpa biaya admin. walaupun kelak akan termakan inflasi setidaknya ada dana cash di masa tua nanti. selain itu kami juga membangun kost-kostan yang akhirnya membuat kami terpaksa memgambil kredit di Bank syariah. Kami sih berharap kelak setelah kost-an ini jadi, dia akan membayar cicilannya sendiri dari bea kost yang masuk.

Terakhir, kami lagi-lagi membuka rekening tabungan lain, tabungan khusus haji di Bank syariah walaupun dengan setoran minimal setiap bulannya. Kami sebemarnya ingin mencoba membeli saham cuma masih harus mempelajari lebih lanjut lagi tentamg ini. setelah mencoba aplikasi risk taker, kami termasuk di medium risk taker, sementara saham merupakan investasi bagi mereka di profile high risk taker.

Cukup 4 poin diatas garis besar merencanakan dan mengelola keuangan versi keluarga kami. diatas semuanya dibutuhkan komitmen dan konsisten dalam menerapakan semua hal yang sudah dibuat dan direncanakan
 Dan jangan lupa ada hak mereka golongan penerima zakat di harta yang Allah SWT titipkan kepadamu. Selain itu jangan lupakan kewajibanmu pada orang tuamu serta keluarga terdekatmu yang memang "benar-benar" membutuhkan. Sebagai penutup, lselalulah bersikap qana'ah.
Ù„َئِÙ† Ø´َÙƒَرْتُÙ…ْ Ù„َØ£َزِيدَÙ†َّÙƒُÙ…ْ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu" Q. Ibrahim:7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar